YERUSALEM – Anggota Kabinet Perang Israel sekaligus rival berat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, Benny Gantz, menyerukan pemilihan umum (pemilu) digelar September mendatang. “Kita harus menyepakati tanggal untuk pemilihan umum pada bulan September, menjelang satu tahun perang jika Anda mau,” kata Gantz dalam briefing yang disiarkan televisi pada Rabu (03/04/2024).
Gantz mengatakan penetapan tanggal pemilu bakal memungkinkan pihaknya untuk melanjutkan upaya militer dan memperbaiki kepercayaan warga Israel yang rusak imbas kegagalan pemerintah menangkal serbuan Hamas 7 Oktober lalu. Warga juga kecewa lantaran pemerintah Israel gagal membebaskan seluruh sandera.
“Sambil memberi sinyal kepada warga Israel bahwa kami akan segera memperbarui kepercayaan mereka kepada kami,” ujar Gantz. Permintaan Gantz ini dilontarkan di saat Netanyahu belakangan menghadapi tekanan dari dalam dan luar negeri atas agresinya di Jalur Gaza Palestina.
Ribuan warga Israel terus-menerus berunjuk rasa, menuntut Netanyahu mundur dari jabatan dan mendesak pemilihan umum segera dilangsungkan. Netanyahu berulang kali menegaskan bahwa menggelar pemilu di tengah perang hanya akan memberi celah bagi kelompok Hamas.
Posisi Netanyahu sendiri sangat terancam jika pemilu diselenggarakan saat ini. Dia diproyeksi kuat bakal kalah menurut berbagai jajak pendapat. Merespons permintaan Gantz, partai pimpinan Israel, Partai Likud, mengingatkan agar eks Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu tak sibuk terlibat dalam urusan politik. Sebaliknya, Gantz mestinya fokus pada pertempuran di Gaza.
“Menggelar pemilu sekarang akan membawa kelumpuhan, perpecahan, kerusakan pada pertempuran di Rafah, dan pukulan fatal terhadap kemungkinan kesepakatan penyanderaan,” demikian keterangan Partai Likud, seperti dikutip Al Jazeera.
Gantz bergabung dalam kabinet perang Netanyahu sebagai isyarat persatuan politik selama krisis melanda. Jajak pendapat menunjukkan partainya akan menjadi yang paling banyak dipilih jika pemilu digelar saat ini.
Seiring dengan itu, Gantz diprediksi bakal menjadi sosok yang paling diminati untuk dijadikan pengganti Netanyahu. []
Redaksi08