Pembakaran Lahan Bisa Hancurkan Hutan

Pembakaran Lahan Bisa Hancurkan Hutan

SUNGAI RAYA – Kemarau yang melanda sebagian wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat rawan terjadinya kebakaran hutan. Tersulut api sedikit, hutan bisa jadi arang. Karena itu Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengimbau agar warga tak membakar lahan.

Seperti diungkapkan Bupati Kubu Raya Rusman Ali, masyarakat diminta untuk tidak membakar lahan, mengingat semakin tebalnya kabut asap di beberapa lokasi pada kabupaten itu. “Melihat cukup banyaknya titik api yang terjadi di Kubu Raya, saya mengimbau masyarakat Kubu Raya agar tidak membakar lahan saat musim kemarau. Sejak beberapa waktu lalu saya juga sudah memberikan imbauan kepada semua pihak terkait termasuk masyarakat Kubu Raya secara umum agar tidak membakar lahan pada saat sekarang, karena saat ini cukup banyak titik api di Kubu Raya,” katanya di Sungai Raya, (31/7).

Selain masyarakat umum, Rusman Ali mengatakan dirinya juga telah mengingatkan para pengembang (developer) yang akan melakukan pembangunan perumahan di Kubu Raya agar sementara waktu tidak melakukan pembakaran lahan.

“Semuanya sudah saya ingatkan jangan dulu melakukan pembakaran lahan, jika ada oknum yang melanggar imbauan yang saya berikan maka tidak menutup kemungkinan akan saya tindak tegas dan berikan sanksi,” tuturnya.

Dia juga mengimbau para petani ladang agar sementara waktu jga tidak melakukan ladang berpindah, lantaran dinilai bakal memberikan banyak potensi bertambahnya titik api di Kubu Raya.

“Agar imbauan ini berjalan maksimal, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat saya atau melalui dinas instansi terkait akan turun kelapangan untuk memantau titik-titik rawan terjadinya kebakaran dan saya harap imbauan untuk tidak membakar lahan bisa segera dipatuhi,” katanya.

Rusman Ali menilai dengan adanya pembakaran lahan secara berlebih secara tak langsung memberikan dampak negatif bagi Kubu Raya secara khusus dan Kalbar secara umumnya.

“Kalau kabut asap sudah tebal otomatis cukup banyak pesawat yang melakukan penundaan keberangkatan ke Kalbar dan secara tak langsung hal ini bakal berdampak pada sektor pariwisata karena orang asing yang ingin berwisata ke Kalbar termasuk ke Kubu Raya juga enggan karena banyaknya kabut asap,” tuturnya. [] Ant

Serba-Serbi