JAKARTA – Sepuluh wanita menggugat raja suku cadang mobil Kanada, Frank Stronach, atas tuduhan pelecehan seksual, demikian menurut dokumen pengadilan yang dirilis Jumat (28/6). Sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, pria 91 tahun pendiri Magna International itu ditangkap dua kali dalam beberapa pekan terakhir dan didakwa 13 aksi pidana termasuk percobaan pemerkosaan, penyerangan seksual, perlakuan tidak senonoh, dan pengurungan paksa.
Dua kali pula dia dibebaskan bersyarat pada hari yang sama ketika ditangkap, termasuk pada Rabu kemarin. Sidang pertama Stronach dijadwalkan berlangsung 8 Juli. Dokumen pengadilan menyatakan tuduhan percobaan pemerkosaan dan penyerangan terjadi pertama kali pada Juni 1977 di Toronto.
Korban lain menuduhnya melakukan pemerkosaan atau pelecehan seksual pada tahun 1980, 1983, 1986, 1988, 1990 dan 1999 di Toronto, dan dari tahun 1999 hingga 2003 di Aurora, Ontario tempat bekas perusahaannya, Magna International, berkantor pusat.
Pelecehan seksual terbaru diduga terjadi pada April 2023 di Aurora, utara Toronto, dan Februari tahun ini di dusun terdekat, Gormley. Semula tuntutan dilayangkan tiga perempuan, dan kemudian tujuh perempuan lain mengikuti langkah serupa usai polisi mengumumkan hasil dakwaan pertama.
Stronach, melalui pengacaranya Brian Greenspan, mengatakan dia menyangkal dan akan membela diri di pengadilan. Imigran kelahiran Austria ini mengembangkan perusahaan perkakas dan cetakan berskala kecil di Kanada menjadi salah satu produsen suku cadang otomotif terbesar di dunia, Magna International. Pada usia 80 tahun, Stronach menyerahkan kendali perusahaan, untuk kembali ke negara asalnya, Austria, dan mencalonkan diri sebagai pejabat publik. Karena tidak mendapatkan dukungan, ia kembali ke Kanada beberapa tahun kemudian. []
Putri Aulia Maharani