JAKARTA – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei geram atas kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan memerintahkan negaranya menyerang Israel. Sebagaimana dilansir dari tvOnenews.com, Sebelumnya, Ismail Haniyeh dikabarkan tewas karena serangan diduga dari Israel di Teheran pada Rabu (31/7/2024) dini hari.
Hal ini sontak membuat Iran marah besar. Sebagai negara yang mendukung Palestina, Iran juga sudah terlibat dalam beberapa konflik dengan Israel. Buntut dari serangan Israel yang menewaskan Ismail Haniyeh ini, menyebabkan Iran memberikan ancaman besar akan menyerang secara langsung terhadap Israel.
Menanggapi hal ini, pakar Timur Tengah, Nasir Tamara mengatakan Iran kemungkinan besar akan mengikuti perintah dari pimpinan tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. “Jadi kalau sudah keluar dari seorang pemimpin tertinggi Iran seperti ini, semua akan tunduk. Karena di sana pimpinan tertinggi agama, orang yang paling dihormati,” kata Nasir, diwawancarai Awak Media, dikutip Jumat (2/8/2024).
Papiloma secara Alamiah Jika terjadi serangan secara langsung antara Iran dan Israel, tentunya konflik besar di dua negara itu tidak bisa dihindari. Adapun kemungkinan terjadi pecah perang dunia ketiga bisa saja berkembang sebagai dampak dari konflik Iran dan Israel yang kian memanas. Namun, Nasir mengatakan saat ini perang yang terjadi antara Iran dan Israel memiliki cara sendiri, bukan yang dilakukan secara langsung. Iran dan Israel tidak berbatasan secara langsung.
Namun, Iran memiliki proxy yang ada di sekitar Lebanon selatan dan juga di dalam Hamas. Makna dari penyerangan Iran terhadap Israel bisa saja bukan sebagai negara menyerang secara langsung, melainkan melalui proxy-proxy tadi. “Seperti di masa lalu pernah dilakukan proxy-proxy Iran itu yang akan bergerak, yang sudah dipersenjatai dengan cukup,” kata dia menjelaskan.
Sementara itu, menurut Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Chappy Hakim menilai peningkatan konflik menjadi perang dunia ketiga bisa saja terjadi. Namun, ia mengingatkan bahwa saat ini perang yang terjadi tidak seperti di masa lalu yang dilakukan secara terbuka. “Sekarang mereka tidak perlu lagi perang terbuka. Mereka perangnya perang adu pintar,” kata dia.
Perang yang dimaksud adalah saling ancam dan juga masuk ke dunia maya atau cyber. Ia menjelaskan, saat ini peperangan sudah masuk dalam matra yang kelima, dari sebelumnya di darat, laut, udara, angkasa luar, kini adalah cyber. Meski demikian, ia juga menuturkan bahwa walaupun Israel sudah terpojok namun rezim zionis tersebut pasti akan melakukan sesuai keinginannya. Sebab, jika tidak melakukan sesuai keinginannya, Israel tidak akan bisa bertahan hidup di tengah negara lain yang memusuhinya. []
Putri Aulia Maharani