PENAJAM PASER UTARA – Bencana terjadi di dua daerah penyangga IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Sebagaimana dilansir dari TribunKaltim, Dua daerah tersebut yakni Balikpapan dan Penajam Paser Utara yang dilanda bencana banjir dan longsor. Bencana ini terjadi jelang peringatan 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara pekan depan, yang dipimpin langsung Presiden Jokowi. Sejumlah titik banjir terpantai di Balikpapan yang terjadi pada Jumat (9/8/2024).
Diantaranya Jalan MT Haryono, Jalan Mayor Pol Zainal Arifin atau Jalan Beller, Jalan Ruhui Rahayu, Jalan Pattimura kawasan Batu Ampar.Kemudian, Jalan Minyak, kawasan Gunung Guntur, Batakan, Balikpapan Baru, hingga Kampung Timur.Banjir ini menyebabkan lalu lintas lumpuh, di mana ketinggian airnya mencapai kurang lebih 1 meter.
Tak hanya banjir, bencana longsor juga terjadi pada enam RT di Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Kota.Kemudian tempat pemakaman umum (TPU) di RT 26 kawasan Gunung Guntur, Kelurahan Gunung Sari Ulu juga longsor. Lurah Gunung Sari Ulu, Rendra Hermawan mengatakan, ada beberapa korban yang tertimbun longsor, yang diperkirakan berjumlah tiga orang. Termasuk, satu di antaranya seorang anak yang sebelumnya sudah dalam pencarian.
“Kami menduga masih ada beberapa orang yang tertimbun material longsor,” ujar Rendra dikutip dari TribunKaltim, Sabtu (10/9/2024).
“Kami belum dapat memastikan jumlah pastinya, namun warga bersama petugas sedang bekerja keras untuk mengevakuasi material longsor dari rumah-rumah yang terdampak,” sambung Rendra.
Ketua RT 26 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Rohani, yang sempat mendampingi salah satu korban di RS Beriman Balikpapan, mengatakan ada pengendara sepeda motor lain yang juga tertimpa longsor. Hal itu menurut kesaksian korban yang didampinginya di RS. Korban yang dirawat di RS itu mengalami patah kaki dan luka di wajah.
“Ia menginformasikan bahwa ada pengendara lain di depannya yang juga terkena longsor,” terang Rohani.
16 RT Terendam Banjir Pada hari yang sama, dilaporkan ada 16 RT di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang juga terendam banjir. Dari jumlah itu, 12 RT terdampak banjir di Kelurahan Penajam, dan 4 RT di Kelurahan Gunung Steleng. Kepala BPBD PPU, Kuncoro mengatakan banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 01.15 Wita hingga pukul 04.50 Wita. Hujan juga disertai dengan angin kencang dan petir di dua wilayah tersebut.
Dari peringatan BMKG memang bahwa akan terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.
“Hujan masih akan ada di Kecamatan Penajam,” jelasnya. Karena hujan terjadi cukup lama, air sungai dan drainase meluap hingga berdampak pada tingginya muka air di pemukiman warga yang ada di dataran rendah. Atas kejadian tersebut, BPBD PPU mendata jumlah sementara warga yang terdampak, yakni sebanyak 1.102 jiwa di Kelurahan Penajam, dan 237 jiwa di Kelurahan Gunung Steleng.
“Datanya masih sementara,” sambungnya. Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) pada saat banjir di Kelurahan Penajam mencapai 20 hingga 70 centimeter (cm) di halaman rumah.
Sedangkan di dalam rumah mencapai 10 hingga 60 cm. Di Kelurahan Gunung Steleng, tinggi airnya mencapai 20 hingga 60 cm di halaman rumah, dan 20 hingga 40 cm di dalam rumah. Untuk kondisi terkini disampaikan bahwa air perlahan surut di beberapa titik. Namun, untuk dataran rendah, airnya masih tetap.
“Sebagian wilayah lagi air masih tetap tidak naik dan juga turun,” ujarnya. Untuk upaya penanganan, saat ini pihak BPBD sudah mengevakuasi warga terdampak, hingga kendaraan dan barang berharga milik warga. Posko bersama juga telah didirikan di Lapangan Gunung Steleng. Selain itu, persiapan kebutuhan dasar, terutama makanan untuk para korban, telah dilakukan oleh BPBD bersama dengan Dinas Sosial setempat.
Untuk upaya penanganan selanjutnya, parit atau drainase di sepanjang jalur dua kilometer Kelurahan Penajam dan pemukiman warga di Gunung Steleng PPU akan segera diperbaiki.
Menteri PUPR dan juga Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono memastikan kesiapan infrastruktur IKN menjelang pelaksanaan upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. Pertama untuk konektivitas, Basuki mengatakan akses menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dari Balikpapan dapat melalui Jalan Tol Balikpapan-Samarinda KM 11 exit gate Karangjoan, kemudian melewati Jalan Nasional Akses TPK Kariangau dan Tol IKN fungsional (Seksi 3A – 3B – 5A – Jembatan Pulau Balang Panjang).
“Total jarak rute tersebut sepanjang 88 km dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Ada juga alternatif lainnya melalui Tol Balikpapan-Samarinda exit gate Samboja KM 38 –Jalan Nasional Samboja Sepaku dengan waktu tempuh 150 menit,” kata Basuki. Jaringan jalan di dalam KIPP dengan kondisi aspal sepanjang 7 km serta jalan kerja yang sudah dipadatkan.
Sebagian jalan (Sumbu Barat, Sumbu Timur, Feeder Grande, sepanjang 4.510 m) di sekitar tempat Upacara siap digunakan untuk melayani ART. Sementara akses menuju Istana Negara dan Istana Garuda dapat melalui jalan Sumbu Barat (1.980 meter), jalan feeder “grande” di Gerbang Istana (430 meter), jalan Sumbu Timur (2.100 meter), jalan feeder Lingkar Sepaku 2 (550 meter), akses tol 6C dan bundaran Sumbu Barat dan Timur (576 meter).
Jalan menuju Istana Negara dan Istana Garuda yang akan fungsional sepanjang 1.260 meter dan semua jalan tersebut sudah dengan perkerasan aspal. “Istana Negara, lapangan upacara, serta podium siap digunakan untuk kegiatan upacara 17 Agustus. Prasarana Istana Negara sudah dipersiapkan dan Istana Garuda progresnya juga sudah 95 persen, saat ini keduanya dalam tahap pemasangan furniture dan ditargetkan semua bersih rapi pada 10 Agustus,” ujar.
Plaza Seremoni akan difungsikan pada area Ceremonial Lawn (Visitor Center, Amphitheater, Forest Trail, toilet umum, dan Retail/Galeri untuk UMKM) yang dapat menampung tamu undangan dan panitia pendukung. Pada Kawasan Beranda Nusantara, Memorial Park/Taman Kusuma Bangsa untuk kegiatan Renungan Suci, Sayap Garuda, Gedung Beranda, Monumen Tiang Bendera, dan Gedung Parkir ditargetkan siap pada 11 Agustus 2024.
Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan 15 embung di KIPP IKN yang berfungsi sebagai estetika dan preservasi air. Sedangkan untuk fasilitas air minum mulai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA), pipa transmisi, reservoir, pipa distribusi hingga pipa persil/gedung/kantor pemerintahan akan secara bertahap beroperasi pada 10 Agustus 2024.
Debit pengaliran tahap awal 150 liter/detik dengan kualitas air minum sesuai dengan standar Internasional.
“Sejak 20 Juli kemarin kita sudah running test untuk air minum dan saat ini sudah sampai ke lingkungan Istana Negara dan Istana Garuda. Kualitas airnya sudah sesuai standar, bahkan insya Allah lebih baik dari air minum kemasan. Nanti saya akan minta Sucofindo untuk uji kualitas juga,” ujarnya. []
Putri Aulia Maharani