JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kembali ‘komitmen teguh’ negaranya terhadap keamanan Israel saat berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon. AFP memberitakan kedua pemimpin itu melakukan panggilan telepon menjelang peringatan 7 Oktober serangan Hamas ke Israel dan sehari setelah keduanya saling bertukar pernyataan panas.
Macron mengatakan ‘prioritasnya adalah kembali ke solusi politik’ dan ‘berhenti mengirim senjata untuk berperang di Gaza’. Netanyahu marah atas pernyataan Macron dan mengatakan hal itu ‘memalukan’. “Saat Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin Iran, semua negara beradab seharusnya berdiri teguh di pihak Israel. Namun, Presiden Macron dan pemimpin Barat lainnya kini menyerukan embargo senjata terhadap Israel. Mereka sungguh memalukan,” kata Netanyahu.
Kantor kepresidenan Macron menjelaskan ‘kedua pemimpin menerima perbedaan pendapat mereka, serta keinginan mereka untuk dipahami satu sama lain’ saat berbincang melalui telepon. Dinyatakan juga Macron menegaskan kepada Netanyahu bahwa komitmen Prancis terhadap keamanan Israel tak tergoyahkan. Dan Netanyahu diingatkan tentang mobilisasi sumber daya militer Prancis dalam pertahanannya selama serangan dilakukan Iran dalam beberapa bulan terakhir. Kemudian dikatakan Macron menyuarakan ‘keyakinan bahwa saatnya untuk gencatan senjata kini telah tiba’.
Sejak perang Gaza, Israel saat ini bertikai dengan banyak penjuru termasuk Hamas di Gaza dan Hibullah di Lebanon. Israel juga mengancam akan membalas serangan lebih dari 200 rudal yang diluncurkan Iran pekan lalu. []
Redaksi09