Samarinda – Akademi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dibentuk dengan tujuan mengembangkan bakat-bakat olahraga muda di bawah usia 15 tahun, serta memberikan akses terbaik untuk berkembang dan meraih prestasi.
Hingga saat ini, Akademi DBON Kaltim telah membina 120 olahragawan muda, yang masih bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan 13 cabang olahraga (cabor), yaitu panahan, pencak silat, karate, tekwondo, balap sepeda, angkat besi, menembak, panjat tebing, wushu, renang, dayung, atletik dan senam artistik.
“Sistem penerimaan siswa Akademi DBON Kaltim melalui ajang Kejurprov (Kejuaraan Olahraga Tingkat Provinsi). Dan hasilnya ada 120 atlet yang berhasil lolos menjadi siswa,” kata Kepala Sekretariat DBON Kaltim Zairin Zain kepada awak media usai acara Visit Event Adi Darma 2024 di Aula Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Kadrie Oening Samarinda, Selasa (19/11/2024).
Dia menjelaskan, sistem pelatihan yang saat ini masih dilaksanakan adalah sentralisasi dan desentralisasi. Hal ini dikarenakan venue latihan berstandar internasional yang masih terbatas di Komplek GOR Kadrie Oening ini.
“Kita masih menggunakan sistem sentralisasi dan desentralisasi, seperti renang yang belum memiliki kolam renang berstandar internasional sehingga anak-anak didik kami masih kita titipkan di Kota Bontang yang memiliki fasilitas olahraga renang lengkap,” jelas Zairin Zain.
Karenanya, lanjut Zairin, sebab keterbatasan vanue tersebut maka dari 13 cabor baru 10 yang pelaksanaan latihan telah berjalan efektif hingga saat ini. “Mudah-mudahan pada tahun 2025 mendatang seluruh venue yang dibutuhkan sudah rampung terbangun,” harapnya.
Dia juga menjelaskan, kebijakan pemerintah melatih bakat olahraga anak-anak usia di bawah 15 tahun ini dengan maksud, yaitu untuk atlet-atlet muda yang saat ini duduk di bangku SMP diharapkan pada tahun 2035 nanti dapat menjadi juara tingkat dunia. Sementara untuk atlet muda yang saat ini duduk di bangku SD diharapkan pada tahun 2045 dapat tampil menjadi atlet berprestasi tingkat dunia.
“Di Akademi DBON Kaltim ini kita melakukan pelatihan fisik dan juga teknik. Oleh karena itu kita juga menyediakan dua jenis pelatih berkompetensi untuk tiap-tiap cabor,” urainya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) selalu mensuport, baik anggaran maupun program dan sarana prasarana dalam rangka mensukseskan Akademi DBON ini, jelas Zarin ketika menjawab pertanyaan tentang sejauh mana dukungan pemerintah.
“DBON dan Akademi DBON memang berada di bawah Dispora selaku OPD (Organisasi Parangkat Daerah) pembina. Kita (DBON) berada di bawah Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora,” ujarnya.
Terkait anggaran, Zairin menandaskan bahwa program-program.DBON dibiayai denga menggunakan anggaran daerah atas hibah dari Dispora Kaltim. “Besaran anggaran hibahnya pada tahun 2024 ini sekitar Rp30 milyar. Dan saya sangat salut atas dukungan pemerintah daerah yang cukup besar ini,” pungkasnya. * Adv
Penulis: Himawan Yokominarno / Editor: Agus