Samarinda – KEPALA Pelaksana Sekretariat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain mengatakan, persentase orang yang secara rutin konsisten melakukan kegiatan olahraga baru 21 persen saja.
Ini dikatakannya saat menjawab pertanyaan awak media seusai membuka Visiting Event Adi Darma 2024 yang diselenggarakan di Aula Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Kadrie Oening Samaeinda, Selasa (19/11/2024).
“Misi pertamanya DBON itu adalah semua masyarakat itu harus berolahraga. Sementara di Kaltim ini baru 21 persen orang yang ikut olahraga,” demikian ungkapnya.
Karena itu sambungnya, DBON senantiasa melakukan upaya sosialisasi akan arti penting olahraga selain tentunya melaksanakan juga program pembinaan olahraga prestasi melalui Akademi DBON Kaltim.
Upaya DBON Kaltim dalam memasyarakatkan olahraga ungkap Zairin, antara lain melalui pembinaan atlet usia dini dan mendirikan akademi cabang olahraga (cabor) unggulan. Kemudian, melaksanakan pembinaan atlet secara terpadu, pembinaan terhadap pelatih serta bersinergi dengan elemen terkait seperti Dispora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI).
Menurut Zairin Zain, selama ini belum ada pembinaan secara khusus di kabupaten/kota untuk atlet bertalenta. “Tidak sama dengan negara lain yang kita tahu pembinaan atlet bertalenta dilakukan sejak usia dini dalam wadah lembaga pendidikan yang terorganisir dengan baik,” ujarnya.
Terkait hal tersebut maka Pemerintah Provinsi Kaltim melalu Dispora serta DBON sebagai pelaksana teknis mendirikan Akademi DBON Kaltim sebagai “Kawah Candradimuka” yang akan mencetak atlet-atlet unggul dari Bumi Etam.
Kembali kepada memasyarakatkan olahraga, Zairin menandaskan bahwa memasyarakatkan olahraga adalah tugas besar yang harus dilakukan secara sinergis oleh setiap pemangku kepentingan terkait. Karena secara definisi, memasyarakatkan olahraga adalah menciptakan perubahan sosial secara sengaja terhadap individu-individu masyarakat sebagai kelompok sasaran dari suatu keadaan masyarakat yang belum atau kurang mempunyai kebiasaan olahraga menjadi masyarakat yang menjadikan olahraga sebagai bagian dari aktivitas keseharian.
Karena itu, ujarnya, kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan terkait sangat menentukan keberhasilan upaya meningkatkan presentase masyarakat yang secara rutin melaksanakan olahraga.
“Sebagai misal acara Visiting Event yang dilaksanakan atas prakarsa Yayasan Adi Darma yang berkolaborasi dengan DBON dan Dispora Kaltim ini, yang bertujuan untuk menarik minat anak-anak usia dini dan para orangtuanya untuk gemar berolahraga secara rutin,” pungkas Zairi Zain. *
Penulis: Himawan Yokominarno / Editor: Agus