Lima Kapal Kayu Hancur Dihantam Tongkang Hanyut

Lima Kapal Kayu Hancur Dihantam Tongkang Hanyut

BANJARMASIN – Empat tongkang yang hanyut setelah lepas dari tali tambatan menghancurkan lima kapal kayu, kapal penyeberangan, dan tiang pancang pelabuhan di tepi sungai Barito, Banjaraya Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Hanyutnya empat tongkang batu bara tersebut terjadi, setelah dihantam badai disertai hujan deras yang melanda Kota Banjarmasin dan sekitarnya, pada Rabu sore.

Menurut beberapa warga yangada di lokasi, sekitar pukul 16:00 Wita, hujan deras disertai badai mengamuk Kota Banjarmasin, sehingga menyebabkan empat tongkang yang sedang tambat di Pulau Kembang putus talinya.

Keempat tongkang batu bara yang sedang ditambat tersebut yaitu, BG Lumina 336, BG Borneo 3001, BG Terang 3003, dan BG Samudra.

Sesaat setelah terlepas dari tali tambatan, tongkang tersebut hanyut tanpa kendali hingga dan menghantam kapal dan bangunan di kawasan Banjaraya tidak jauh dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Beberapa benda tersebut antara lain tiang pancang pelabuhan Banjaraya, fery penyeberangan yang sedang sandar menunggu penumpang. Fery tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.

Tongkang -tongkang tersebut, juga menabrak dua bus air yang juga sedang tambat. Begitu ditabrak tongkang bus air tersebut langsung menabrak rumah penduduk yang berada di tepi sungai .

Selain itu, tongkang tersebut, juga menabrak lima kapal kayu atau kelotok yang sedang parkir di terminal penumpang air Banjaraya.

Awak kapal fery Hairul Fajri mengungkapkan, pada saat tongkang-tongkang tersebut datang, pihaknya tidak bisa menghindar lagi.

“Waktu itu hujan cukup deras, tiba-tiba datang tiga tongkang yang tanpa kendali dan langsung menabrak fery hingga hancur, sedangkan satu tongkang lainnya, menabrak tiang pancang,” katanya.

Mulyadi, awak kapal lainnya juga mengatakan, selain menabrak fery, tongkang juga menabrak empat rumah warga, kapal barang, kapal milik polisi, dan tiang pancang pelabuhan.

“Ya namanya musibah, kita tidak bisa menyalahkan,” katanya.

Sementara itu, Rahwat awak kapal barang tujuangKalimantan Tengah mengatakan, kini kondisi kapal barang rusak parah, dan tidak mungkin lagi untuk berlayar.

“Kondisi kapal setelah ditabrak tongkang cukup parah, kami berharap ada ganti rugi, sehingga kapal bisa diperbaiki dan kembali beroperasi,” katanya. [] ANT

Serba-Serbi