BALIKPAPAN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta PT Pertamina (Persero) mempercepat pengerjaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Sebagaimana dilansir dari TRIBUNKALTIM.CO, Ia ingin proyek tersebut bisa rampung pada Juli 2025 dari yang ditargetkan Pertamina di September 2025.
Menteri Bahlil Lahadalia pun telah meninjau langsung proyek RDMP ke Kilang Balikpapan dan progres pengerjaannya sudah mencapai 91 persen dengan mayoritas pekerjaan besar sudah rampung.
“Target dari mereka (Pertamina) kan bulan September. Saya minta untuk dipercepat, kalau bisa Juli lebih bagus, Juni-Juli lebih bagus,” ujarnya di Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur, dikutip Minggu (15/12/2024).u
Sebelumnya, proyek RDMP telah memasuki tahap mechanical completion, namun pengerjaannya sempat terhambat karena terjadi kebakaran pada unit Crude Distillation Unit (CDU) IV Mei 2024 lalu. Namun kini, unit CDU IV sudah dioperasikan kembali, sehingga dia berharap pengerjaan proyek RDMP bisa dipercepat.
“Ada terjadi defisit progres, mamun saya sudah minta dipercepat, awalnya bulan September, tapi saya minta dimajukan dengan cara apa pun, ini agar bisa kita menuju kepada ketahanan energi,” papar Bahlil Lahadalia.
Proyek RDMP Balikpapan yang memiliki nilai investasi mencapai 7,4 miliar dollar AS ini, akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang sebanyak 100.000 barrel per hari. Sehingga kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan dari sebelumnya 260.000 barrel per hari akan menjadi 360.000 barrel per hari.
Proyek RDMP Balikpapan juga akan meningkatkan kualitas produk dari EURO II menjadi EURO V, meningkatkan produk BBM dari 197.000 barrel per hari menjadi 339.000 barrel per hari, serta meningkatkan produk LPG dari 48 kilotonnes per annum (KTPA) menjadi 384 KTPA.
Maka dari itu, Bahlil Lahadalia ingin proyek tersebut segara rampung untuk mengurangi impor minyak. “Nah ini, kalau bisa kita selesaikan dalam waktu cepat maka akan mengurangi impor kita,” kata Bahlil Lahadalia. []
Putri Aulia Maharani