Tak Ada Bau Politis di Pengobatan Gratis

Tak Ada Bau Politis di Pengobatan Gratis

SEKADAU – Pemerintah Kabupaten Sekadau membantah kegiatan pengobatan gratis yang kerap dilakukan berkaitan dengan ajang politis seperti pemilihan kepala daerah.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, Wirdan Mahzumu, menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Partai Hanura Liri Muri di sejumlah media lokal yang isinya pengobatan gratis tidak pernah ada dan erat kaitannya dengan momentum menjelang suksesi kepala daerah.

“Itu tidaklah benar dan sangat keliru,” katanya menegaskan saat bertandang ke Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sekadau lantai III di Sekadau, Rabu.

Wirdan menjelaskan, program pelayanan kesehatan daerah terpencil merupakan kebijakan Pemkab Sekadau yang dilaksanakan sejak tahun 2006 sebagaimana mana tertuang dalam Perbup Sekadau Nomor 78 tahun 2008. Dalam kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersebut, lanjut Wirdan, bukan hanya pengobatan gratis tetapi dirangkai dengan kegiatan penyuluhan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan pangan jajan anak, penyuluhan pencegahan kanker servik, penyuluhan imunisasi penyakit yang dapat dicegah.

Disamping itu, juga pelayanan khitan untuk anak bagi masyarakat yang tidak mampu. “Kita juga mendekteksi dini terjadinya penyakit degeneratif seperti katarak, bibir sumbing dan pencegahan penyakit tidak menular,” ujarnya Wirdan.

Dikatakan Wirdan, mengenai program BPJS yang dikucurkan oleh pemerintah pusat persoalannya adalah tidak semua masyarakat memiliki kartu sebagai anggota. Selain itu, apabila ada kartu BPJS, tentunya masyarakat juga membutuhkan biaya transportasi untuk menuju tempat pelayanan kesehatan apakah itu di puskesmas atau di rumah sakit. “Sedangkan masyarakat yang kita layani dalam pelayanan kesehatan yaitu berasal dari semua golongan tanpa kita memungut biaya. Coba kalau mereka berobat menggunakan BPJS di kecamatan atau kabupaten, setidaknya mereka harus mengeluarkan biaya untuk tranpsortasi,” paparnya.

Lebih jauh dikatakan Wirdan, sejauh ini pelayanan kesehatan desa terpencil yang sudah dilaksanakan diantaranya untuk Kecamatan Belitang Hulu desa seburuk satu, desa ijuk, desa sei antu hulu, desa terduk dampak, desa sungai tapah, desa batuk mulau, desa mengaret, desa kumpang ilong dan desa tabuk hulu.

Sementara untuk Kecamatan Belitang, pelayanan kesehatan dilakukan di desa padak, desa menua prama, desa setuntung, desa nanga ansar, desa maboh permai dan desa belitang I. Kecamatan Belitang Hilir di desa entabuk, desa menawai tekam, desa sei ayak dua, desa empajak dan desa semadu. Kemudian di Kecamatan nanga taman di desa nanga mentuka, desa nanga kiungkang, desa meragun, desa nanga engkulun, dan desa nanga koman.

Lalu, di Kecamatan Nanga Mahap di desa tembaga, desa batu pahat, desa karang betung, desa lembah beringin dusun gurun urau dan desa sebabas. Kecamatan Sekadau Hulu di desa tinting boyok, desa sunsong, desa boti, desa mondi, desa cupang gading, desa sekonau, desa tapang prodah, desa setawar dan desa nanga pemubuh. Di Kecamatan Sekadau Hilir di desa peniti, desa landau kodah, desa timpuk, desa engkersik, desa sungai kunyi, desa surya deli, dusun pangkin desa mungguk, desa seberang kapuas dan desa tapang semadak.

“Sejak tahun 2006 hingga tahun 2015 inilah beberapa desa di seluruh kecamatan di Kabupaten Sekadau yang kita layani dalam pelayanan kesehatan gratis. Kita laksanakan tugas demi masyarakat bahkan untuk lokasi yang jauh, petugas kesehatan dan staf kita yang ikut mereka harus nginap demi untuk pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Jika dikatakan kegiatan pelayanan kesehatan secara gratis ini ada kaitannya dengan pilkada tahun 2015, Wirdan mengatakan itu tidak benar karena jadwal pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan secara gratis ini jauh hari sudah disusun oleh dinas kesehatan. “Tidak benar ya jika pelayanan kesehatan secara gratis ini dikatakan ada kaitannya dengan pilkada, program ini semata-mata untuk membantu masyarakat Kabupaten Sekadau sebagai pejabaran dari kebijakan pemerintah daerah sesuai dengan SK Bupati Sekadau nomor 78 tahun 2008,” ujarnya.

Kepala Desa Sunsong Aban dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkab Sekadau karena telah memilih desa yang dipimpinnya untuk pelayanan kesehatan. “Masyarakat menyambut baik kegiatan pengobatan gratis ini, karena terus terang dengan kondisi ekonomi masyarakat yang lemah dan jarak desa yang jauh dari kecamatan sangat membantu masyarakat di desa kami untuk mendapatkan pengobatan secara gratis,” ujarnya.

Kepala Desa Padak Gedeon juga memeberikan apresiasi kepada Pemkab Sekadau atas pelayanan kesehatan secara gratis ini. Bahkan Gedion juga minta kedepan pengobatan gratis ini bisa dilakukan kembali di desanya. Begitu juga dengan kepala Desa Menua Prama Lazarus.

Menurut Lazarus, program pelayanan kesehatan jemput bola ini betul-betul membantu masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. “Ini pelayanan kesehatan yang kita sebut pelayanan jemput bola dan gratis lagi. Atas nama masyarakat desa menua prama kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sekadau,” ujarnya.

Camat Belitang Miki Hermanto dalam sambutannya mengatakan masyarakat desa padak dan desa menua prama menyambut baik pengobatan gratis yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten sekadau melalui dinas kesehatan. “Program ini sangat membantu masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu. Coba kalau kita berobat ke tempat lain berapa biaya yang harus kita keluarkan,” ujarnya. [] ANT

Serba-Serbi