KOTAWARINGIN TIMUR – Daerah Air Minum Dharma Tirta Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, belum bisa mengoperasikan instalasi pengolahan air yang selesai dibangun karena belum mendapat daya listrik mencukupi.
“Di unit Ketapang itu sudah selesai Juli lalu, tapi sekarang stagnan karena belum ada listrik. Ini kendala di luar kemampuan kami karena menyangkut instansi lain,” kata Direktur PDAM Dharma Tirta Sampit, Firdaus Herman Ranggan di Sampit, Jumat.
Firdaus mengatakan, daya tersedia di instalasi pengolahan air unit Kecamatan Mentawa Baru Ketapang saat ini masih di bawah 200 KVA, padahal untuk mengoperasikan mesin pengolahan yang baru membutuhkan pasokan daya listrik sekitar 550 KVA butuh.
Menurut Firdaus, pihak PLN setempat sudah berusaha membantu, namun masalah ini menyangkut kebijakan PLN Pusat. Untuk itulah dia berharap kendala kekurangan daya listrik yang sedang dihadapi PDAM saat ini, menjadi perhatian PLN untuk dicarikan solusinya karena menyangkut pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Menurut dian saat ini kapasitas distribusi air bersih baru sekitar 50 liter per detik. Kalau unit baru di Ketapang ini bisa dioperasikan maka kapasitas akan meningkat menjad 380 liter per detik.
“Kalau sudah begitu, insya Allah keluhan masyarakat terkait pasokan air, bisa kita atasi. Untuk tahap kedua, nanti juga dibangun di Kecamatan Baamang,” ujar Firdaus.
Firdaus menjelaskan, ketersediaan listrik sangat vital bagi operasional pengolahan air bersih PDAM. Jika listrik padam maka pengolahan air juga otomatis mati dan untuk kembali memasok air bersih ketika listrik hidup, membutuhkan waktu yang tidak singkat. [] ANT