Maraknya Miras Malaysia di Nunukan, Satgas Pamtas Sebut Ada Mafia

Maraknya Miras Malaysia di Nunukan, Satgas Pamtas Sebut Ada Mafia

Maraknya Miras Malaysia di Nunukan, Satgas Pamtas Sebut Ada MafiaSAMARINDA – Satuan Tugas Pengaman Perbatasan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri di Kabupaten Nunukan kembali menyerahkan 2. 415 botol miras ilegal asal Malaysia kepada Bea Cukai Nunukan.

Menurut Komandan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri Letkol Inf Agustatius Sitepu, ribuan botol miras tersebut merupakan hasil operasi Satgas Pamtas selama 2 bulan terakhir. Negara diperkirakan akan mengalami kerugian lebih dari Rp200 juta jika miras ilegal asal Malaysia tersebut berhasil lolos dan beredar di masyarakat.

“Hari ini kita serahkan sebanyak 2.415 botol dan kaleng. Terdiri dari Royal Stout sebanyak 680 kaleng, Redbul Wisky 1.204 botol, Wine Rose 11 botol, Carlsburg 520 botol. Nilai barang yang diperjual belikan adalah 54.650.000 rupiah, kemudian kerugian pajak negara 189.600.000 rupiah. Hingga totalnya 244.250.000. Angka yang cukup luar biasa. Ini kurun waktu Maret hingga April.“ ujarnya, Selasa (12/05/2015).

Selama hampir 9 bulan bertugas di wilayahperbatasan, Satuan Tugas Pengaman Perbatasan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri mengaku telah menyita lebih dari 13.000 botol Miras ilegal dari Malaysia. Nilai kerugian negara diperkirakan lebih dari 1 milyar rupiah jika Miras ilegal tersebut lolos dari pengamanan Satgas Pamtas. Kendala luasnya wilayah serta banyaknya pelabuhan tradisional yang bisa dimanfaatkan untukmenyelundupkan Miras ilegal menajdi salah satu tantangan bagi Satgas Pamtas untuk mencegah masuknya Miras ilegal dari Malaysia.

Belum lagi upaya mafia miras ilegal yang terang-terangan menawarkan uang pengamanan kepada Satgas. “Selama hampir 9 bulan kiita telah menangkap 13.100 botol. Kalau dinilai kerugian negara lebih dari 1 miliar. Awalnya banyak yang mempertanykan kenapa satgas ikut memberantas miras.

Mereka mulai menyebarkan isu Satgas menjual miras tangkapan, tetapi ditelusuri tidak ada yang merasa telah membeli Miras dari Satgas. Bahkan hitungannya lengkap yang kita serahkan. Nyata ada yang berani membayar kita 7 juta sebulan. Itu baru satu bos. Bos miras cukup banyak. Tapi kita komitmen ini adalah harga diri bangsa dan ini cukup rawan. Kita juga mengawasi anggota jangan sampai ada yang digalang oleh mafia tersebut. Banyak mafia sakit hati karena bsinis haramnya tidak bisa bergerak leluasa,” imbuh Agustatius Sitepu.

Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri mengaku akan tetap melakukan penangkapan Miras ilegal selama belum ada pergeseran pasukan. Diperkirakan akhir Mei ada pergantian pasukan pengamanan perbatasan.

“Operasi kita sampai h-1 kita pulang, kami akan tetap melaksanakan operasi. Ada beberapa masyarakat yang menyampaikan ini Satgas pulang mafia akan gembira. Tapi saya katakan Satgas pulang ada Satgas pengganti yang kami yakin punya komitmen memberantas itu. Dan kepala Bea Cukai juga sudah punya komitmen untuk bekerja sama dengan siapapun penggantinya,” ujar Agustatius Sitepu. [] BK

Serba-Serbi