SAMARINDA – Senin siang itu (19/5), kawasan Citra Niaga dibuat heboh. Keramaian dan sesak warga di pusat perbelanjaan tersebut tak seperti biasa. Pasalnya, saat itu terjadi aksi berdarah yang berakibat hilangnya tiga nyawa sekaligus, tewas di tempat.
Tamrin Nur (40), seorang pria yang diduga bermasalah dengan kejiwaannya, mengamuk dan membunuh secara membabi buta dua orang sekaligus. Tamrin Nur yang terus mengamuk dan mengancam nyawa banyak orang akhirnya juga tewas di tempat akibat dihakimi massa.
Selasa siang itu, aktivitas di Apotek Mustang Farma, Jalan Kalimantan, cukup padat. Para karyawan sedang melayani pembeli. Pukul 11.35 Wita, Rosdiana (39), seorang pelanggan tetap asal Muara Kaman, Kutai Kartanegara, datang memesan obat.
Setelah beberapa nota pembelian dititip ke kasir, Rosdiana pergi sebentar mengisi perut di sebuah warung soto lamongan yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari apotek.
Sekitar pukul 12.10 Wita, seorang pria bernama Tamrin terlihat bolak-balik di depan apotek. Kemudian, dengan bermodalkan pisau dapur sepanjang kira-kira 25 sentimeter, dia tiba-tiba saja mengobrak-abrik seisi warung.
Pemilik warung soto lamongan bernama Zaki menjadi korban pertama. Dia ditusuk di leher, namun nyawanya masih selamat. Nahas bagi Rosdiana yang baru selesai makan. Leher sebelah kanan ditusuk dari belakang sebanyak tiga kali. Dia pun roboh di tepi jalan.
Tidak cukup beraksi di warung, pelaku merangsek ke Apotek Mustang. Tamrin mengejar semua orang. Beberapa karyawan berhasil lompat dari lantai dua menghindari kejaran pelaku. Yang lain kabur melalui pintu ukuran sedang di samping apotek.
Tapi, karyawan bernama Wagio (34), kakinya tersangkut besi di lantai tiga dan berhasil ditarik pelaku. Mereka kemudian berkelahi. Sayang Gio sapaan Wagio tidak dapat lagi melawan setelah dadanya ditusuk pisau hingga menembus jantung. Gio yang sudah lama bekerja di apotek itu tewas seketika.
Aksi pria yang diduga mengidap gangguan jiwa itu berlanjut. Sebuah mesin generator set (genset) di lantai tiga dibanting. Selanjutnya, Tamrin membakar genset itu. “Pokoknya di lantai tiga itu sempat terbakar,” sebut Linda (25), karyawan apotek yang selamat dari kejaran Tamrin.
Warga yang sudah mengepung kemudian berhasil menangkap pelaku, setelah lebih dulu ramai-ramai dipukuli menggunakan benda tumpul. Tindakan Tamrin yang terbilang sadis harus dibayar setimpal. Sejumlah warga yang masuk ke dalam apotek menghajarnya hingga tewas. Di dada kiri pelaku tampak luka tusuk.
Linda bergidik setelah mengalami kejadian itu. Apalagi, dia menyaksikan sendiri nyawa Rosdiana dihabisi di warung. “Katanya (Rosdiana) mau cari makan. Nanti, setelah makan baru ditebus obatnya,” ungkap Linda. “Pelaku menusuk leher Rosdiana sebelah kanan. Tiga kali,” sambungnya.
Sambil mengurut-urut kaki, perempuan berkacamata itu menjelaskan alasan dia dan dua rekannya–Desi dan Huda–berhasil lolos. “Kalau lantai tiga itu naiknya kelihatan jelas (seperti dialami Wagio, Red). Nah, kalau lantai dua itu belok ke kanan (kemudian meloncat keluar, Red),” katanya.
Para korban luka-luka dilarikan ke RS Islam Samarinda. Sementara itu, Zaki si penjual soto lamongan dibawa ke RS Dirgahayu, bersama jasad Rosdiana pelanggan apotek. Jenazah ibu dua anak itu kemudian dipindahkan ke mortuary RSUD AW Sjahranie. Begitu pula jasad pelaku dan Wagio, korban tewas lainnya, juga dibawa ke RSUD.
Setelah kejadian, aparat langsung menutup Apotek Mustang dengan garis polisi. Kapolresta Kombes Antonius Wisnu Sutirta yang turun langsung ke lokasi menyatakan pelaku tewas setelah dikeroyok warga. “Bisa saya pastikan tidak ada tembakan,” jelas Wisnu.
Polisi belum membeber identitas lengkap pelaku. Hanya, Tamrin diduga mengidap gangguan jiwa. Polisi juga sudah bersurat ke RSKD Atma Husada Kaltim untuk mengecek apakah dia pernah dirawat di sana. “Hasilnya besok (hari ini, Red),” tegas Wisnu. [] KP