KUTAI TIMUR – Infrastruktur di berbagai kawasan di Kutim jauh dari kata memadai. Bahkan jalan poros Sangatta-Rantau Pulung nyaris putus akibat tak bisa dilalui. Untuk lewat pun, mobil harus ditarik kendaraan lain.
Ketua DPRD Kutim Mahyunadi saat melintas di sana mengatakan, jalur itu sangat vital karena menghubungkan beberapa kecamatan. Wacana perbaikan sempat mengemuka. Namun karena ada klaim dari warga yang mengaku pemilik lahan, akhirnya pemerintah urung memperbaiki.
“Ada warga yang mengklaim jalan itu dan meminta ganti rugi sebesar Rp 3 miliar. Sementara surat tanah yang dimiliki, keabsahannya diragukan,” kata Mahyunadi.
“Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah untuk melakukan perbaikan dan disetujui. Saat ekskavator diletakkan di titik yang rusak berat, warga yang merasa pemilik lahan keberatan. Akhirnya alat dikembalikan,” tuturnya. [] KP