Melawi “Kehilangan” Kepala Disporabudpar

Melawi “Kehilangan” Kepala Disporabudpar

Melawi Kehilangan Kepala DisporabudparMELAWI – Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Melawi, Bachtiar, meninggal pada Rabu malam di RSUD Soedarso karena sakit.

Bachtiar dikebumikan di Kota Baru, Kecamatan Tanah Pinoh, tempat ia dilahirkan dan dibesarkan.

Wakil Bupati Melawi, Panji bersama sejumlah kepala dinas dan jajaran pegawai negeri serta keluarga pun menyempatkan diri untuk melayat ke rumah sang adik, Alfian yang menjadi tempat singgah sementara sebelum kemudian dibawa ke Kota Baru. Mantan dosen Fisipol Untan ini memang dalam pesan terakhirnya meminta untuk dimakamkan di kampung halamannya.

“Kami atas nama Pemda Melawi ikut menyatakan berduka cita. Peran beliau sangat sentral di Melawi ini. Beliau juga adalah dosen saya waktu di kampus,” kata Panji saat memberikan sambutan sebelum pelepasan jenazah, Kamis.

Ia melanjutkan, Kabupaten Melawi pun tidak hanya kehilangan seorang tokoh birokrat tapi juga seorang tokoh intelektual. Begitu banyak sumbangsih pikiran yang telah diberikannya untuk ikut membangun Melawi.

“Untuk keluarga yang ditinggalkan, mohon diikhlaskan kepergian beliau menghadap Yang Kuasa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada beliau, dan keluarga atas pengabdiannya. Termasuk para keluarga yang sudah ikut mendampingi beliau,” kata Panji.

Wabup Panji juga mengungkapkan, saat menjenguk almarhum di rumah sakit, saat itu tidak terlihat adanya keresahan dan kegelisahan. Termasuk apa yang sedang dideritanya tak dikomunikasikan.

“Ya mungkin itu memang menjadi rahasia yang dipegang beliau. Saya hanya bisa mengucapkan mohon maaf bila ada kesalahan, selamat jalan saudara saya juga guru saya. Semoga nanti bisa mendapat rahmat dari-Nya,” ucapnya.

Almarhum Bachtiar meninggal dalam usia 56 tahun. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat di sejumlah rumah sakit karena suatu penyakit yang cukup berat.

Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anaknya. Bachtiar diketahui memulai karirnya sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Untan hingga sempat memegang posisi sebagai kepala jurusan Ilmu Administrasi Negara. Cukup banyak mantan mahasiswanya yang kini menjadi pejabat di kabupaten Melawi, termasuk diantaranya Wabup Panji serta sejumlah kepala dinas dan pejabat eselon.

Bachtiar kemudian menerima panggilan dari tanah kelahirannya untuk mengabdi di Kabupaten Melawi pada tahun 2005.

Ia pun sempat memegang sejumlah jabatan, mulai dari Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, Staf Ahli, serta posisi terakhir sebagai Kepala Disporabudpar.

Sekretaris Disporabudpar, Midi Amin mengungkapkan sosok almarhum merupakan seorang yang baik terhadap bawahan dan kinerjanya pun sangat baik.

“Kami dari keluarga besar Disporabudpar juga menyatakan berbelasungkawa atas wafatnya Pak Bachtiar,” katanya.

Midi menerangkan, memang sejak beberapa bulan terakhir, almarhum beberapa kali terpaksa tak masuk kantor karena harus menjalani perawatan di rumah sakit. Yang terakhir, sudah tiga minggu ini menjalani pengobatan atas penyakit yang dideritanya hingga kemudian wafat di RSUD Soedarso.

“Hanya memang tak ada informasi sakitnya apa. Sempat ketemu di rumah sakit, beliau hanya bilang kadar gulanya naik. Rasanya memang tak mungkin kalau cuma karena sakit itu,” tuturnya.

Bachtiar juga meninggal dua orang adik, yakni Alfian yang kini menjabat sebagai Sekretaris Bappeda Melawi serta Nur Ilham yang duduk sebagai anggota DPRD. [] ANT

Serba-Serbi