Tak Mau Patungan Beli Miras di Lokalisasi, Teman Sendiri Tewas Ditikam

Tak Mau Patungan Beli Miras di Lokalisasi, Teman Sendiri Tewas Ditikam

KORBAN KILO 17: Jenazah yang telah dimandikan dan dikafankan kemudian segera dibawa pulang untuk disholatkan dan dikebumikan.ANGGI PRADITHA/KP

BALIKPAPAN — Peristiwa pembunuhan menggegerkan kompleks lokalisasi Lembah Harapan Baru (LHB), Jalan Soekarno-Hatta Km 17, sekitar pukul 23.00 Wita, Kamis (28/5) malam. Kejadian tersebut bermula dari perkelahian tiga orang tamu di wisma Blok F-4 yang diduga akibat mabuk minuman keras. Satu di antaranya meregang nyawa di ujung badik. Mulanya tiga sekawan, Rais, Melsi, dan Toni sengaja datang ke kompleks tersebut untuk mencari hiburan karaoke. Mereka pun memesan 15 botol bir seharga Rp 45 ribu per botol. Rupanya, setelah sekitar 2,5 jam mereka terhibur dan mulai mabuk, mereka pun diminta membayar bir dan tips ladies yang menemani. Melsi kemudian mengajak Toni dan Rais patungan.

Hanya saja, saat diminta uangnya untuk dikumpulkan, Rais tak memberi. Melsi bersama Toni mulai marah kemudian terlibat adu mulut. Tak berapa lama Rais dikeroyok. Karena merasa kalah, Rais mengeluarkan pisau badik dan menikam Melsi.

Senjata itu tepat mengenai dada kanan dekat ketiak korban. Pria yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta Km 21, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara langsung tergeletak. Sementara Rais memilih kabur.

Oleh sejumlah warga setempat, korban dibawa ke RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Namun Melsi diduga mengembuskan napas terakhir saat perjalanan karena kehabisan darah.

“Setelah mendapatkan informasi, kami langsung amankan lokasi kejadian dan melakukan pengejaran terhadap pelaku,” sebut Kapolres Balikpapan AKBP Andi Azis Nizar bersama Kapolsek Balikpapan Utara AKP Sarbini, kemarin.

Usai memeriksa sejumlah saksi di lokasi, pengejaran pun dilakukan. Jumat (29/5) sekitar pukul 05.00 Wita, Rais ditangkap di kebun nanas di Km 25, Samboja, Kutai Kartanegara. Rupanya kebun tersebut adalah lokasi ia bekerja.

Dari pengakuan Rais, badik yang digunakan untuk menusuk Melsi telah dibuang di areal kebun nanas. Polisi yang melakukan pencarian barang bukti belum mendapatinya. “Kami masih lakukan pencarian,” jawab Sarbini.

Pengakuan Rais, ia dalam kondisi mabuk dan spontan menikam temannya itu karena diajak patungan membayar bir. “Saya kebetulan bawa badik di pinggang. Saya emosi karena saya dicekik dan dipukul, jadi langsung saya tikam,” akunya.

Polisi juga masih menutup lokasi kejadian untuk kepentingan penyidikan. Sampai kini, sudah empat saksi dimintai keterangan termasuk Toni, ladies, dan pemilik wisma. [] KP

Serba-Serbi