JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Jayapura, Papua, pada Jumat (9/2/2025) pukul 00.09 WIB.
Berdasarkan data yang dirilis melalui laman resmi BMKG, pusat gempa terletak di laut, sekitar 142 kilometer timur laut Jayapura. Gempa tersebut memiliki koordinat 2,52 derajat Lintang Selatan (LS) dan 141,95 derajat Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Menurut BMKG, gempa ini dirasakan di Kota Jayapura dengan skala II pada Modified Mercalli Intensity (MMI). Pada skala ini, getaran biasanya hanya dirasakan oleh beberapa orang dan tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Namun, dalam beberapa kondisi, benda-benda yang digantung dapat terlihat bergoyang.
Skala Mercalli merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur dampak gempa bumi berdasarkan intensitas getaran yang dirasakan oleh manusia dan bangunan, terutama di wilayah yang tidak memiliki alat pendeteksi gempa seperti seismometer.
Meskipun gempa tersebut dirasakan oleh warga di Jayapura, BMKG memastikan bahwa tidak ada potensi tsunami yang ditimbulkan akibat peristiwa ini. Namun, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang mungkin terjadi.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa tersebut. Pihak berwenang masih terus memantau situasi di lapangan dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait.
Sebagai langkah mitigasi bencana, BMKG mengingatkan masyarakat yang berada di wilayah rawan gempa untuk selalu waspada dan mengetahui langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi gempa. Beberapa langkah yang disarankan antara lain mencari tempat perlindungan yang aman, menghindari bangunan yang rentan roboh, serta memastikan sumber informasi yang diterima berasal dari lembaga resmi agar tidak terpengaruh oleh berita hoaks.
Peristiwa gempa bumi di Papua bukanlah hal yang asing mengingat wilayah tersebut berada di jalur pertemuan lempeng tektonik yang aktif. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah sangat diperlukan guna mengurangi dampak dari bencana gempa bumi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
BMKG akan terus memberikan pembaruan informasi terkait gempa bumi ini apabila terdapat perkembangan lebih lanjut. Masyarakat yang ingin mengetahui informasi terkini dapat mengakses situs resmi BMKG atau mengikuti akun media sosial resmi lembaga tersebut[]
Putri Aulia Maharani