Tak Pulangkan Sandera, Hamas Diancam Netanyahu

Tak Pulangkan Sandera, Hamas Diancam Netanyahu

JAKARTA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan peringatan tegas terhadap kelompok Hamas, menuntut agar seluruh sandera yang mereka tahan segera dikembalikan. Jika tidak, ia mengancam akan membuka “gerbang neraka” di Gaza.

Pernyataan itu disampaikan Netanyahu saat menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio. Ia menegaskan bahwa Israel dan AS memiliki strategi yang selaras dalam menghadapi kelompok militan Palestina tersebut.

“Kami memiliki strategi bersama, dan kami tidak dapat selalu membagikan rincian strategi ini kepada publik, termasuk kapan gerbang neraka akan dibuka. Namun, hal itu pasti akan terjadi jika semua sandera kami tidak dibebaskan sampai hari terakhir,” ujar Netanyahu dalam pertemuan tersebut.

Israel-AS Berupaya Memulangkan Sandera

Pemerintah Israel dan AS kini terus berupaya membebaskan para sandera yang masih berada di tangan Hamas. Netanyahu menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam dan akan melakukan segala cara untuk membawa mereka kembali dengan selamat.

“Kami akan membawa semua sandera kami pulang. Namun, bagaimana cara kami mengoordinasikannya, hal itu tidak akan kami ungkapkan kepada publik karena kami tidak ingin membahayakan para sandera. Yang jelas, kami ingin mereka kembali secepat mungkin,” kata Netanyahu.

Sejak konflik terbaru antara Israel dan Hamas pecah, ratusan warga Israel dilaporkan disandera oleh kelompok militan tersebut. Upaya diplomasi telah dilakukan, tetapi hingga kini belum membuahkan hasil yang signifikan.

Rencana Trump untuk Gaza

Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu juga menyatakan dukungannya terhadap usulan mantan Presiden AS, Donald Trump, mengenai masa depan Gaza. Trump memiliki visi untuk mengubah jalur Gaza menjadi “Riviera Timur Tengah” serta memukimkan sekitar dua juta warga Palestina ke Mesir dan Yordania.

Rencana ini memicu reaksi keras dari berbagai negara dan organisasi internasional, yang menganggapnya sebagai bentuk pemaksaan terhadap rakyat Palestina. Meskipun demikian, Netanyahu tetap optimistis bahwa Trump akan berupaya mewujudkan gagasannya.

“Meski banyak yang menolak, saya yakin Presiden Trump memiliki visi besar dan akan memastikan rencananya menjadi kenyataan,” ujar Netanyahu.

Sementara itu, Marco Rubio juga mengomentari usulan Trump, yang dinilai sebagai gagasan berani yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya.

“Presiden memiliki keberanian untuk menyampaikan pandangannya mengenai masa depan Gaza. Ini bukan sekadar ide lama yang sama, tetapi sesuatu yang baru dan membutuhkan visi besar,” kata Rubio.

Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat dengan adanya ancaman dari Netanyahu ini. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perundingan damai yang signifikan antara Israel dan Hamas, sementara dunia internasional terus memantau perkembangan situasi di Gaza. Naskah ini telah disesuaikan dengan kaidah jurnalistik dan ejaan yang benar, serta ditulis ulang agar tidak sama dengan sumber berita lain. Jika ada bagian yang ingin diperbaiki atau ditambahkan, silakan beri tahu saya! 😊

Putri Aulia Maharani

Nasional