Balon Mata-Mata China Muncul di Dekat Taiwan dalam 24 Jam

Balon Mata-Mata China Muncul di Dekat Taiwan dalam 24 Jam

TAIPEI – Taiwan melaporkan adanya 11 balon pengintai yang diduga milik China dalam kurun waktu 24 jam terakhir, hingga Jumat (7/3/2025). Selain balon pengintai, lima pesawat militer China juga terdeteksi beroperasi di sekitar wilayah Taiwan, menambah ketegangan di kawasan tersebut.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa dalam periode yang sama, pihaknya juga mengamati pergerakan enam kapal perang China di sekitar perairan Taiwan. Aktivitas militer ini dinilai sebagai bagian dari tekanan yang terus dilakukan Beijing terhadap Taipei.

Peningkatan Aktivitas Militer China

China selama ini mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan kekuatan militer guna merebut pulau tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing semakin sering mengerahkan pesawat tempur dan kapal angkatan laut di sekitar Taiwan, sebagai bentuk unjuk kekuatan dan tekanan terhadap klaim kedaulatan Taipei.

Peningkatan kemunculan balon mata-mata China ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Taiwan mendeteksi kehadiran 45 pesawat militer China di dekat wilayah udaranya. Pada pekan yang sama, China juga menggelar latihan militer dengan tembakan langsung di sekitar perairan dekat Taiwan, yang memicu kecaman dari Taipei.

Namun, Beijing menanggapi kritik tersebut dengan menuduh Taiwan berlebihan dalam menyikapi aktivitas militernya. Menurut China, operasi yang dilakukan merupakan bagian dari “pelatihan rutin” dan bukan ancaman bagi Taiwan.

Ancaman Keamanan di Kawasan

Ketegangan antara Taiwan dan China semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan semakin agresifnya Beijing dalam memperlihatkan kekuatan militernya. Para analis pertahanan menilai bahwa aktivitas ini bisa menjadi strategi China untuk menguji respons Taiwan serta memperkuat klaimnya atas pulau tersebut.

Panglima militer Amerika Serikat untuk kawasan Indo-Pasifik sebelumnya telah memperingatkan bahwa latihan militer China yang semakin intens dapat digunakan sebagai kedok untuk serangan sebenarnya di masa depan.

Menanggapi kekhawatiran ini, Kementerian Pertahanan China menegaskan bahwa Beijing tidak akan mengesampingkan opsi penggunaan kekuatan militer demi mencapai “penyatuan kembali” dengan Taiwan.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Taiwan terus memperkuat pertahanannya dan bekerja sama dengan sekutu-sekutu internasional untuk mengantisipasi potensi ancaman lebih lanjut dari China.[]

Putri Aulia Maharani

Internasional