Masa Depan Koridor 5-6 Trans Pakuan Masih Menggantung

Masa Depan Koridor 5-6 Trans Pakuan Masih Menggantung

JAKARTA – Pusat Ekspor Rusia (Russian Export Center/REC) akan mengirimkan misi dagang pertamanya ke Indonesia pada April 2025. Delegasi terdiri dari 30 perusahaan Rusia yang akan menjajaki potensi kerja sama bisnis dan investasi di berbagai sektor, termasuk digital, pangan, dan peralatan teknis.

Direktur Jenderal REC, Veronika Nikishina, menyatakan Indonesia merupakan salah satu mitra dagang paling menjanjikan bagi Rusia, terutama setelah bergabung dalam kelompok BRICS.

“Misi bisnis ini akan menjadi langkah konkret untuk memperkuat hubungan dagang antara Rusia dan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/4/2025).Misi bisnis tersebut akan berlangsung pada 14–15 April 2025 di Jakarta dan bertepatan dengan penyelenggaraan Komisi Gabungan RI-Rusia ke-13, serta Forum Bisnis Rusia-Indonesia yang diselenggarakan bersama oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Roscongress Foundation.

Sementara itu, dari dalam negeri, persoalan transportasi publik masih menjadi perhatian. Di Bogor, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Marse Hendra Saputra menyatakan bahwa operasional Biskita Trans Pakuan Koridor 5 (Ciparigi–Stasiun Bogor) dan Koridor 6 (Parung Banteng–Air Mancur) masih belum dapat dipastikan kapan akan kembali berjalan.

“Sedang kita bahas dan kaji terus mekanismenya,” ujar Marse, dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Senin (7/4/2025). Ia menjelaskan bahwa operasional untuk dua koridor tersebut direncanakan akan dikelola oleh pihak swasta, yang bisa berasal dari badan hukum Organda maupun BUMD. Skema pendanaan swasta ini menjadi alternatif setelah sebelumnya operasional Biskita bergantung pada dukungan APBD dan program dari Kementerian Perhubungan.

Namun, skema baru ini diperkirakan akan berimbas pada perbedaan tarif, khususnya jika dibandingkan dengan tarif di Koridor 1 (Terminal Bubulak–Cidangiang) dan Koridor 2 (Terminal Bubulak–Ciawi).

“Tarif sedang kami hitung. Kalau tanpa pembiayaan dari APBD, maka harus dihitung ulang biaya operasionalnya,” jelas Marse.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bogor akan berusaha menjaga agar tarif tidak memberatkan masyarakat, sekaligus tetap memberikan keuntungan yang wajar bagi pihak pelaksana.

Adapun layanan Biskita Trans Pakuan telah dipastikan kembali beroperasi mulai Selasa (8/4/2025) untuk Koridor 1 dan Koridor 2, dan akan dilakukan secara bertahap.Di tengah geliat kerja sama internasional seperti misi dagang Rusia, dinamika kebijakan lokal seperti transportasi publik di Bogor menunjukkan bahwa pengelolaan sektor pelayanan publik dan komunikasi kebijakan yang transparan tetap menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional