Delegasi Asing Padati AS Gegara Kebijakan Trump

Delegasi Asing Padati AS Gegara Kebijakan Trump

JAKARTA – Sejumlah negara di kawasan Asia bergerak cepat menyikapi kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru-baru ini menerapkan tarif impor resiprokal terhadap produk-produk dari luar negeri. Kebijakan tersebut memicu reaksi dari berbagai negara yang kini berlomba-lomba mengirim delegasi ke Washington untuk melakukan negosiasi langsung.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) pada Kamis, 3 April 2025, menyatakan siap mengirim delegasi tingkat tinggi untuk membicarakan kebijakan tarif yang dinilai merugikan perdagangan internasional. Delegasi tersebut akan dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Luar Negeri Sugiono.

Langkah serupa juga dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, dijadwalkan memimpin delegasi ke Washington pada akhir April guna membahas dampak dari penerapan tarif baru yang dikenakan AS terhadap produk Malaysia.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, turut menyampaikan kesiapan untuk berdialog dengan pemerintah AS. Ia membantah klaim bahwa Kamboja telah mengenakan tarif sebesar 97 persen terhadap produk-produk asal Amerika Serikat. “Sejak bergabung dengan WTO pada 2004, Kamboja telah mematuhi ketentuan tarif yang tidak melebihi 35 persen. Faktanya, rata-rata tarif ekspor ke AS hanya dikenai 11 persen,” ujar Hun Manet, seperti dikutip dari Khmer Times.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Thailand, Pichai Chunhavajira, dan Pelaksana Tugas Presiden Korea Selatan, Han Duck Soo, juga menyatakan akan mengirim pejabat perdagangan masing-masing ke AS dalam waktu dekat. Jepang pun dikabarkan telah mengutus tim negosiasi ke Washington, sebagaimana disampaikan langsung oleh Presiden Trump dalam unggahan media sosialnya.

“Mereka harus mengubah cara memperlakukan AS. Kami menerima jutaan mobil dari mereka, tapi mereka tak mau terima mobil kami. Sama halnya di sektor pertanian dan lainnya. Ini harus diubah,” ujar Trump.

Trump sebelumnya mengumumkan penerapan tarif resiprokal pada Rabu, 2 Maret 2025. Kebijakan ini menetapkan tarif minimal sebesar 10 persen bagi negara-negara yang selama ini mengenakan pajak tinggi terhadap barang-barang asal Amerika Serikat.[]

Putri Aulia Maharani

Internasional