JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Wamildan Tsani, mengungkapkan adanya kenaikan biaya transportasi penerbangan bagi calon jemaah haji sebesar Rp 1,1 juta per orang. Hal ini disampaikan Wamildan dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/4/2025).
Wamildan menjelaskan bahwa kenaikan biaya tersebut disebabkan oleh pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Menurutnya, biaya transportasi penerbangan sudah disepakati saat kurs rupiah berada di angka Rp 16.000 per USD. Namun, saat ini nilai tukar rupiah sudah berada di angka Rp 16.845 per USD, yang menyebabkan kenaikan biaya sebesar kurang lebih 5%.
“Sehingga dari sisi Garuda Indonesia, kami laporkan di sini terjadi peningkatan biaya kurang lebih Rp 1,1 juta per penumpang,” ujarnya.
Selain itu, Wamildan mengusulkan agar sisa pembayaran biaya transportasi penerbangan untuk calon jemaah haji dilakukan menggunakan mata uang dolar AS. Hal ini diusulkan untuk mengurangi beban maskapai Garuda Indonesia akibat fluktuasi nilai tukar. Wamildan menambahkan bahwa pembayaran termin pertama sudah dilakukan sebesar 40%, dan sisanya 60% akan dibayarkan pada termin 2, 3, dan 4.
“Melalui forum ini, kami izin mengusulkan untuk termin 2, 3, dan 4, mohon izin apabila nanti disetujui, dapat diberikan pembayarannya dengan kurs dolar, Pak, sehingga bisa meringankan beban kami,” ungkapnya.
Keputusan ini masih dalam tahap pembahasan, dan jika disetujui, akan berdampak pada cara pembayaran yang lebih fleksibel bagi jemaah haji yang berencana menggunakan jasa Garuda Indonesia untuk perjalanan ibadah haji mereka.
Tanggapan dari Pemerintah dan Komisi VIII DPR
Tanggapan terhadap kenaikan biaya ini datang dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi VIII DPR yang membahasnya dalam rapat kerja. Beberapa anggota dewan mengingatkan agar beban tambahan ini tidak memberatkan para calon jemaah haji, yang sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereka juga mengusulkan agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap masalah fluktuasi nilai tukar ini agar tidak membebani calon jemaah yang sudah merencanakan perjalanan haji mereka.
Sebagai respons, Garuda Indonesia memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk tetap menjaga kualitas layanan kepada jemaah haji dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik bagi masalah ini.[]
Putri Aulia Maharani