JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan tentang risiko penyebaran penyakit demam berdarah di Myanmar setelah gempa besar yang terjadi sebulan lalu. Thushara Fernando, perwakilan WHO untuk Myanmar, mengungkapkan bahwa situasi ini berpotensi memburuk karena datangnya musim hujan di daerah pengungsian. Fernando khawatir dengan ribuan orang yang masih berada di pengungsian tanpa perlindungan yang memadai.
Kondisi di Pengungsian Rentan Terhadap Penyakit
Saat hujan, pengungsi sering kali kesulitan tidur, dan saat hujan reda, mereka khawatir angin akan merusak tenda yang menjadi satu-satunya perlindungan mereka. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang rentan terhadap penyebaran penyakit, termasuk diare akut, yang telah mulai menginfeksi sebagian besar pengungsi. Fernando memperingatkan bahwa jika tidak ada intervensi segera, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi bencana kesehatan yang lebih besar.
Bantuan Darurat WHO
Sebagai respons, WHO telah mengerahkan 170 ton bantuan darurat, termasuk 22 tim medis untuk menangani keadaan darurat ini. Kampanye pencegahan demam berdarah juga dilakukan dengan menyebarkan larvasida dan kelambu berinsektisida. Meskipun demikian, WHO menyatakan bahwa bantuan ini masih belum cukup dan meminta dana sebesar 8 juta dolar AS untuk memastikan kelancaran operasional dan mencegah krisis kesehatan sekunder.
Gempa Susulan dan Dampaknya
Gempa besar yang terjadi pada 28 Maret lalu menewaskan lebih dari 3.700 orang, melukai ribuan lainnya, dan menyebabkan sejumlah orang hilang. Gempa susulan yang terus terjadi hingga kini menambah ketakutan dan ketidakpastian bagi para pengungsi. Kondisi ini semakin memperburuk dampak psikologis, terutama pada anak-anak. Diperkirakan gempa susulan akan terus mengguncang wilayah tersebut dalam beberapa bulan ke depan, mengingat Myanmar terletak di daerah dengan aktivitas seismik yang tinggi.
WHO dan lembaga kemanusiaan lainnya terus berupaya mengurangi dampak bencana ini, namun tantangan kesehatan dan kemanusiaan masih besar, dan respons lebih lanjut sangat diperlukan untuk mencegah wabah penyakit yang lebih luas.