JAKARTA – Seorang peternak kambing di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami kerugian tahunan akibat kematian hewan ternaknya yang disebabkan oleh konsumsi sampah. Ahmad Fahrudin (59), peternak yang telah puluhan tahun beternak di wilayah tersebut, mengungkapkan bahwa kambing-kambing miliknya kerap mati setelah memakan limbah di kolong tol dekat Jakarta International Stadium (JIS).
Kejadian ini berlangsung di sekitar RT 10, RW 08, Papanggo, tepat di seberang peternakan milik Ahmad. Kolong tol yang dipenuhi tumpukan sampah menjadi area tempat kambing-kambingnya berkeliaran dan mencari makan.
“Ya, ada juga (kerugian). Kalau sekarang dari tahun 2000 mah udah enggak kehitung (jumlah kambing yang mati). Dalam satu tahun biasanya sekitar enam kambing mati karena makan sampah,” ujar Ahmad, Senin (28/04/2025).
Ahmad memperkirakan kerugian yang ia alami mencapai Rp6 juta hingga Rp7 juta setiap tahun akibat kambing yang mati. Namun, kendati kerugian terus terjadi, ia mengaku tidak bisa membatasi pergerakan ternaknya.
Menurut Ahmad, ia tidak memiliki lahan lain yang cukup luas untuk menggembalakan kambing ke tempat yang lebih bersih. Ia juga menilai mengurung seluruh kambing di dalam kandang sepanjang hari bukanlah pilihan yang tepat.
“Kalau dikurung terus nanti stres, kambing bisa sakit,” jelasnya.
Kondisi ini menggambarkan dilema yang dihadapi para peternak kecil di tengah keterbatasan fasilitas dan ruang terbuka hijau di kawasan padat penduduk seperti Jakarta Utara. Sampah yang menumpuk di ruang-ruang publik seperti kolong jalan tol tidak hanya menjadi persoalan lingkungan, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan hewan dan perekonomian warga.
Ahmad berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengelola sampah di wilayah tersebut agar tidak terus merugikan masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor peternakan kecil. []
Diyan Febbriana Citra.