Gibran: AI Bisa Atasi Macet dan Deteksi Copet

Gibran: AI Bisa Atasi Macet dan Deteksi Copet

JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan bahwa teknologi kecerdasan artifisial (AI) mulai memainkan peran signifikan dalam mendukung berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam penanganan arus lalu lintas saat mudik Lebaran dan pencegahan kejahatan di moda transportasi publik.

Pernyataan tersebut disampaikan Gibran dalam acara bertajuk Creative Job Opportunity with AI yang digelar di Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta, pada Jumat (2/5).

“Biasanya mudik itu kan ada penumpukan kendaraan ya, penumpukan mobil di exit tol dan lain-lain. Tapi mudik kemarin lumayan lancar, padahal jumlah kendaraannya bertambah kemarin mudik itu,” ujar Gibran di hadapan peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab kelancaran arus mudik tahun ini adalah pemanfaatan sistem berbasis AI oleh PT Jasa Marga. Teknologi tersebut digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas di jalan tol secara real-time. Melalui pemantauan tersebut, petugas dapat mengambil keputusan seperti penerapan sistem satu arah (one way) atau contra flow dengan lebih cepat dan tepat sasaran.

Tak hanya terbatas pada pengelolaan lalu lintas, Gibran juga menyoroti penerapan AI oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), khususnya dalam pengawasan keamanan di kereta rel listrik (KRL). Dengan teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang terintegrasi dalam sistem kamera pengawas, pihak keamanan dapat mendeteksi dan mengidentifikasi pelaku kejahatan seperti pencopet.

“Ada yang naik KRL enggak? Di situ ada kamera canggih pakai AI juga, bisa ada face recognition. Ini kalau ada copet atau apa, ketahuan gitu,” lanjutnya.

Wapres juga menambahkan bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas selama periode mudik tahun ini menunjukkan penurunan, yang ia nilai sebagai hasil positif dari peran teknologi dalam mendukung pengambilan kebijakan dan pengawasan di lapangan.

Dalam kesempatan yang sama, Gibran menyampaikan pandangannya bahwa AI seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman yang menggantikan manusia, melainkan sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efisiensi kerja. Ia menegaskan bahwa justru individu yang tidak memanfaatkan AI akan tertinggal dibanding mereka yang menguasainya.

Lebih lanjut, Gibran memberikan apresiasi terhadap mahasiswa Binus yang telah mengembangkan berbagai inovasi berbasis AI, mulai dari perangkat pendeteksi kantuk hingga gim interaktif. Ia menilai semangat berinovasi tersebut penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan zaman.

“Jadi sekali lagi saya sangat senang ini Binus menangkap opportunity itu. Jadi selain nanti bisa menjawab tantangan zaman, anak-anak di sini semua nanti ketika lulus sudah siap kerja juga, kan itu yang paling penting,” tutup Gibran.[]

Putri Aulia Maharani

 

 

Nasional