NUNUKAN – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu selama dua hari berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Pada kunjungannya sejak Kamis (4/6/2015), menyempatkan bertatap muka dengan masyarakat saat mengunjungi Pos Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah.
Di hadapan masyarakat, menteri sempat menyinggung persoalan peredaran narkoba di perbatasan Republik Indonesia-Malaysia. “Satu hal yang perlu kita ketahui mengenai perbatasan, banyak hal yang tidak baik dilakukan terutama masuknya narkoba. Untuk polisi dan tentara tidak bisa. Perbatasan ini panjang. Walaupun ada 100 pos tidak akan bisa TNI dan polisi,” ujarnya.
Dia menyebutkan, kebersamaan TNI dan Polri dengan penduduk untuk saling membantu, sangat diharapkan. “Kenapa narkoba harus diberantas? Karena itu berbahaya bagi generasi berikutnya,” ujarnya.
Ryamizard mengaku datang ke Kabupaten Nunukan untuk melihat secara langsung persoalan di perbatasan termasuk kelemahannya. Kedatangannya itu juga untuk mengecek TNI yang menjaga perbatasan, bangsa dan negara.
Dia mengakui, banyak memang masalah yang ada di perbatasan. Namun karena kebersamaan polisi, tentara dan masyarakat, semua masalah diselesaikan dengan baik. “Kuncinya pertahanan dan keamanan. Semua harus bersatu menjaga kedaulatan negara. Agar perbatasan kita utuh tidak bisa diubah-ubah dan kita tidak bisa intervensi negara tetangga,” katanya.
Dari kunjungannya dimaksud, dia memang tidak melihat masalah yang terlalu mencolok. Pada kunjungan tersebut, menteri juga menyerahkan bantuan berupa karpet sholat untuk masjid Al Hikmah, 1 set sound sistem untuk Pondok Pesantren Hidayatullah, Kecamatan Sebatik Tengah dan perlengkapan sholat untuk tokoh masyarakat. [] TBK