JAKARTA — Badan intelijen militer Ukraina (GUR) mengungkapkan bahwa Rusia diduga tengah merencanakan peluncuran rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) sebagai bentuk tekanan psikologis terhadap Ukraina dan negara-negara Barat.
Melansir laporan Reuters, Senin (19/5/2025), peluncuran rudal tersebut disebut-sebut akan dilakukan dari wilayah Sverdlovsk, Rusia, pada Minggu. Informasi itu disampaikan GUR melalui pernyataan resmi yang diunggah di aplikasi Telegram.
GUR menyebut bahwa rudal yang akan diluncurkan memiliki jangkauan lebih dari 10.000 kilometer atau sekitar 6.200 mil. Peluncuran ini dinilai bukan hanya ditujukan untuk kepentingan pengujian semata, melainkan juga untuk menebar intimidasi terhadap negara-negara yang mendukung Ukraina, termasuk anggota Uni Eropa (UE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Untuk secara demonstratif menekan dan mengintimidasi Ukraina, dan juga negara-negara anggota UE dan NATO, negara agresor Rusia bermaksud untuk melakukan peluncuran rudal balistik antarbenua RS-24 dari kompleks Yars,” tulis GUR dalam pernyataannya.
Hingga berita ini disusun, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Rusia terkait tuduhan tersebut. Moskow juga belum menjawab pertanyaan seputar rencana peluncuran rudal yang dikategorikan sebagai bagian dari rahasia militer negara itu. Namun, sumber Reuters menyebutkan bahwa Rusia sempat mengeluarkan pernyataan setelah peluncuran berlangsung, meski tanpa rincian teknis lebih lanjut.
Sementara itu, situasi di garis depan timur Ukraina masih memanas. Lebih dari tiga tahun sejak invasi dimulai, Ukraina terus berada di bawah tekanan hebat akibat intensifikasi serangan Rusia. Negara itu kini menghadapi tantangan besar, baik dalam upaya mempertahankan wilayah maupun mendorong jalur diplomasi untuk mengakhiri konflik bersenjata yang hingga kini belum menunjukkan tanda akan berakhir.[]
Putri Aulia Maharani