5 Hoaks Paling Besar dalam Sejarah, Manusia Raksasa Jadi Salah Satunya

5 Hoaks Paling Besar dalam Sejarah, Manusia Raksasa Jadi Salah Satunya

JAKARTA – Informasi palsu atau hoaks bukanlah fenomena baru dalam kehidupan manusia. Jauh sebelum era digital, dunia telah dikejutkan oleh berbagai peristiwa menyesatkan yang diklaim sebagai fakta. Dari penemuan arkeologis hingga cerita tentang makhluk raksasa, sejumlah hoaks pernah memengaruhi opini publik hingga kalangan ilmuwan.

Kata “hoaks” berasal dari istilah “hocus”, yang merupakan bentuk singkat dari frasa “hocus pocus”—kalimat yang lazim digunakan pesulap untuk mengalihkan perhatian. Seiring waktu, istilah ini menjadi sinonim dari tipu daya yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan orang lain.

Berikut ini lima hoaks terbesar dalam sejarah versi History dan Business Insider:

1. Raksasa Cardiff

Pada tahun 1869, publik dikejutkan oleh penemuan sosok menyerupai manusia purba setinggi tiga meter di peternakan milik William Newell di Cardiff, New York. Penemuan ini disebut sebagai Cardiff Giant dan sempat diyakini sebagai fosil manusia raksasa oleh sejumlah ilmuwan.

Namun, satu tahun kemudian, penipuan tersebut terbongkar. Sosok raksasa itu ternyata merupakan patung batu buatan George Hull, seorang pengusaha cerutu yang juga ateis. Hull menciptakan patung tersebut untuk mengejek para pendeta terkait perdebatan tentang keberadaan raksasa dalam kitab suci.

2. Tiara Saitaphernes

Museum Louvre di Paris sempat membeli sebuah tiara emas yang diklaim berasal dari era Helenistik dan diyakini sebagai hadiah untuk Raja Saitaphernes. Namun, tiara yang dibeli seharga 50.000 dolar AS itu akhirnya terbukti palsu.

Setelah ditelusuri, mahkota tersebut ternyata dibuat oleh Israel Rouchomovsky, seorang pengrajin emas dari Odessa, Ukraina. Karya modern itu sempat memperdaya banyak sejarawan sebelum keasliannya dipertanyakan.

3. Sejarah Fiktif Bak Mandi

Pada tahun 1917, jurnalis H.L. Mencken menerbitkan artikel bertajuk A Neglected Anniversary yang menyebutkan bahwa Presiden Millard Fillmore adalah orang pertama yang memasang bak mandi di Gedung Putih pada tahun 1851.

Artikel tersebut sebenarnya fiktif dan ditulis sebagai sindiran terhadap masyarakat Amerika yang dianggap mudah percaya. Meski demikian, hoaks ini tersebar luas dan bahkan dipercaya selama bertahun-tahun, hingga akhirnya Mencken sendiri mengakui bahwa tulisannya hanyalah lelucon.

4. Suku Primitif Tasaday

Pada awal 1970-an, pemerintah Filipina mengklaim telah menemukan suku purba yang masih hidup di era Zaman Batu di Pulau Mindanao. Suku tersebut, yang disebut Suku Tasaday, dikabarkan hidup tanpa kontak dengan dunia luar, menggunakan perkakas batu, serta berpakaian dari dedaunan.

Namun, investigasi yang dilakukan setelah jatuhnya pemerintahan Presiden Marcos pada tahun 1986 mengungkap bahwa klaim tersebut tidak sepenuhnya benar. Warga Tasaday ternyata hidup seperti masyarakat biasa dan hanya diminta bersandiwara sebagai suku primitif untuk kepentingan politik oleh pejabat saat itu, Manuel Elizalde.

5. Fosil Palsu Archaeoraptor

Pada tahun 1999, majalah National Geographic memublikasikan penemuan fosil dinosaurus berbulu yang disebut Archaeoraptor liaoningensis. Fosil tersebut diklaim sebagai bukti evolusi antara burung dan dinosaurus.

Namun, tak lama kemudian, terungkap bahwa fosil tersebut merupakan hasil rekayasa dari potongan-potongan fosil berbeda yang digabungkan. Fosil itu diperoleh dari seorang pedagang di China dan dijual ke museum di Amerika Serikat seharga 80.000 dolar AS. Skandal ini menjadi salah satu penipuan terbesar dalam dunia paleontologi.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional