BONTANG – Sedikitnya 32 rumah dari tiga wilayah rukun tetangga di Kelurahan Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung pada Minggu (7/6/2015). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.00 Wita itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tetapi tiga orang alami luka cukup serius.
Bustani Ocong, warga RT 03, Keluharan Bontang Kuala adalah salah satu korban yang rumahnya hancur akibat amukan hujan angin itu. Seluruh atap rumah yang terbuat dari seng dan rangka kayu ikut beterbang, termasuk dinding kayu dan jendela di lantai dua rumahnya rusak parah. “Baru kali ini angin dan hujan menimbulkan kerusakan banyak rumah warga. Terakhir ada peristiwa angin kencang sudah lebih setahun lalu dan hanya merusak satu rumah,” tambah Bustani.
Lurah Bontang Kuala, Eko Mashudi mengatakan dari hasil pendataan yang dilakukan, tercatat ada 10 dari 32 rumah warga yang mengalami kerusakan parah dan 47 kepala keluarga dari sembilan RT menderita kerugian material. “Kami sudah membuat posko untuk membantu pasokan bahan makanan agar warga merasa tenang,” katanya.
Ketua RT 7 Kelurahan Bontang Kuala, Masran menambahkan hingga Minggu sore warga bergotong royong membenahi rumah-rumah yang rusak. “Kami mengadakan rapat dengan jajaran pengurus RT untuk membahas kebutuhan mendesak dari warga yang menjadi korban musibah tersebut,” katanya.
Pasca kejadian, bantuan dari pejabat pemerintah di Bontang berdatangan. Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Etha Rimba Paemboenan yang pertama kali menyambangi warga Kelurahan Bontang Kuala yang rumahnya hancur dihantam hujan angin. Ia menyerahkan bantuan berupa atap seng. “Mendengar musibah ini saya langsung merasa gemetar dan berdoa semoga tidak ada warga yang jadi korban,” kata Etha usai menyerahkan bantuan melalui tokoh masyarakat Abiluddin di Bontang, Minggu (7/6) sore.
Pada kesempatan itu, ia meminta kepada warga yang tertimpa bencana untuk bertawakal dan sabar menghadapi cobaan, serta mengambil hikmah dari kejadian ini. “Kediaman mereka secara keseluruhan atapnya beterbangan. Jadi saya pikir dengan bantuan ini bisa sangat membantu untuk menghindari hujan dan panas sambil menunggu perbaikan,” ucapnya.
Etha Rimba dari hasil kunjungan ke lokasi bencana ini bisa menjadi masuk dan informasi untuk disampaikan kepada koleganya di DPRD Bontang, agar ikut memberikan bantuan dan mencarikan solusi perbaikan rumah yang rusak. “Saya akan imbau teman-teman di DPRD untuk ikut memberikan simpati dan bantuan kepada warga yang terkena musibah ini,” tambahnya.
Keesokan harinya, Senin (8/6), giliran Wali Kota Bontang, Adi Darma datang memberikan bantuan bahan material bangunan untuk perbaikan puluhan rumah warga. “Pembelian material bangunan untuk perbaikan rumah warga yang rusak diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp400 juta hingga Rp500 juta,” kata di sela kegiatan meninjau korban bencana.
Dalam kunjungan itu, Adi Darma didampingi Wakil Wali Kota Isro Umarghani dan beberapa pimpinan satu kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Bontang. Sebanyak 32 rumah warga yang rusak, tersebar di sembilan rukun tetangga (RT). Sebagian besar kerusakan pada bagian atap rumah dan dinding yang berbahan kayu ulin.
Selain bantuan material bangunan, lanjut Adi Darma, pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum juga membantu pembiayaan jasa tukang untuk memperbaiki rumah warga. Setiap rumah akan dipekerjakan satu tukang dan pembantu tukang. “Saya sudah beri instruksi kepada lurah Bontang Kuala agar bekerja sama dengan warga dalam renovasi rumah-rumah yang rusak,” tambahnya.
Ia juga berharap warga yang tertimpa musibah untuk sabar dan mengambil hikmah dari kejadian itu, sehingga rasa solidaritas antarwarga semakin meningkat. Sementara itu, bantuan untuk korban angin puting beliung juga terus berdatangan dari berbagai pihak sejak Minggu (7/6) hingga hari ini di posko yang didirikan warga.
Lurah Bontang Kuala Eko Mashudi mengatakan dua perusahaan besar di Bontang yakni PT Pupuk Kaltim dan Badak LNG telah menyalurkan bantuan, kemudian Wakil Ketua DPRD Etha Rimba Paemboenan, pemkot, dan beberapa pihak lain.
Dari pendataan yang dilakukan, ia memperkirakan jumlah kerugian materiil yang diderita warga akibat peristiwa itu mencapai Rp1,5 miliar, karena selain bangunan rumah, juga perangkat elektronik dan perabotan warga ikut rusak tertimpa reruntuhan atap.
“Kami telah melaporkan data kerusakan rumah warga kepada pemkot. Selain itu, kami juga mendirikan posko untuk menampung bantuan dan posko penampungan sementara untuk warga,” jelas Eko Mashudi. [] ANT