BARITO KUALA – Penilaian bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan memberangus lahan persawahan untuk dikonversi jadi kebun sawit, ditepis Bupati Barito Kuala, Hasanuddin Murad. Menurut dia, tidak ada rencana menyulap lahan sawah jadi kebun sawit. Dengan tegas, dikatakannya, lahan sawah untuk bercocok tanam padi akan tetap dipertahankan.
“Tidak benar, kalau ada anggapan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) mau menyulap lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit,” katanya di sela-sela selamatan Ketua DPRD Kalsel Hj Noormiliyani Abrani Sulaiman menempati rumah dinas di Banjarmasin, Minggu (7/6).
Bupati Batola dua periode itu menegaskan, Pemkab setempat tetap ingin mempertahankan lahan sawah dan sebagai salah satu sentra produksi pertanian tanaman pangan. Sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit menggunakan lahan-lahan terlantar atau tidak produktif, seperti kawasan tanah bergambut dan rawa monoton, bukan menghilangkan sawah.
Ia mengaku, pertumbuhan dan perkembangan perkebunan kelapa sawit di daerah pasang surut tersebut. Namun dia tak menyebut data pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit di kabupaten walayah barat Kalsel, yang berbatasan dengan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu.
Hassanuddin Murad berharap, keberadaan perkebunan kelapa sawit tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat Batola. “Lebih dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” katanya.
Sementara sesuai dengan tipe lahan pertanian di Batola yang merupakan daerah pasang surut, untuk menunjang usaha tani penduduk setempat, terdapat infrasruktur berupa irigasi tata hidro mikro. Batola salah satu kabupaten sebagai sentra pertanian di Kalsel dan juga merupakan lumbung padi di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut. [] ANT