Ulasan Film: F1

Ulasan Film: F1

JAKARTA – Film F1 the Movie, yang dibintangi aktor kenamaan Brad Pitt, hadir sebagai sajian blockbuster andalan musim panas 2025. Meski film ini tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi penggemar Formula One dalam hal akurasi teknis dan narasi mendalam, karya sutradara Joseph Kosinski ini tetap mampu menawarkan tontonan yang menghibur, terutama bagi penonton awam.

Dalam film ini, Brad Pitt memerankan Sonny Hayes, seorang mantan pembalap yang kembali ke lintasan dalam tim fiksi Apex Grand Prix (APXGP). Dengan latar dunia balap jet darat yang penuh ketegangan, F1 berusaha menghadirkan sensasi adrenalin lewat perpaduan drama dan aksi, meskipun dari segi skenario tergolong sederhana dan cukup umum ditemukan dalam genre film olahraga.

Didukung oleh produser papan atas Jerry Bruckheimer dan pebalap F1 Lewis Hamilton sebagai produser eksekutif, film ini juga mempercayakan urusan musik kepada Hans Zimmer. Produksi film ini bahkan memperoleh akses khusus ke arena resmi F1, termasuk lintasan ikonis seperti Sirkuit Silverstone di Inggris hingga Yas Marina di Abu Dhabi, serta menampilkan pebalap sungguhan seperti Max Verstappen dan Charles Leclerc.

Meski disokong oleh ambisi besar dan anggaran produksi yang fantastis, F1 tidak sepenuhnya luput dari kritik. Beberapa penonton, khususnya penggemar F1, mengeluhkan dramatisasi berlebihan yang dinilai mengganggu representasi akurat dunia balap. Kelemahan dalam alur cerita juga menjadi catatan tersendiri, di mana perpaduan antara unsur drama dan aspek teknis balapan terasa tidak seimbang.

Namun demikian, kekuatan utama film ini terletak pada eksekusi visual yang memukau. Kerja sama apik antara Kosinski dan sinematografer Claudio Miranda—yang sebelumnya sukses menggarap Top Gun: Maverick berhasil menghadirkan pengalaman sinematik yang intens dan autentik. Adegan-adegan balapan dirancang dengan ketelitian tinggi, menjadikan penonton seolah turut menyaksikan langsung duel kecepatan di lintasan.

Penampilan Brad Pitt sebagai Sonny Hayes pun menuai pujian. Di usia 61 tahun, Pitt tampil meyakinkan sebagai tokoh pembalap veteran yang mencoba menebus masa lalu. Ia didampingi aktor muda Damson Idris yang memerankan Joshua Pearce, menciptakan dinamika mentor dan murid yang cukup solid secara emosional.

Film ini juga memberi porsi signifikan pada adegan balapan, yang menjadi daya tarik utama. Ditambah dengan musik latar gubahan Zimmer yang dramatis dan kuat, F1 mampu memaksimalkan potensi dari sisi audiovisual.

Secara keseluruhan, F1 the Movie mungkin bukanlah film dokumenter yang menghadirkan detail teknis Formula One secara presisi. Namun, sebagai tontonan hiburan dengan produksi kelas atas, film ini sukses menyuguhkan ketegangan dan kemewahan dunia balap kepada penonton umum. Dengan strategi promosi yang tepat, serta daya tarik nama besar Brad Pitt, film ini berpotensi besar mencatatkan keberhasilan komersial di box office global.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional