MAGELANG — Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial terus memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dengan kembali membuka Sekolah Rakyat di berbagai wilayah. Setelah sukses meluncurkan tahap pertama pada awal 2025, kini sebanyak 100 titik tambahan telah dipersiapkan untuk tahap kedua yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa seluruh persiapan Sekolah Rakyat tahap kedua tetap berada dalam jadwal yang telah ditetapkan. Walau belum mengungkap tanggal pasti dimulainya pembelajaran, ia menyampaikan bahwa masa orientasi siswa akan dimulai bulan Juli ini.
“Timeline masih sesuai,” ujar Agus Jabo kepada awak media saat ditemui di Sentra Antasena, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (01/07/2025).
Agus juga menambahkan bahwa proses rekrutmen siswa telah dilakukan sebelumnya dan saat ini calon peserta didik untuk sekolah-sekolah tahap kedua telah tersedia. “Siswa sudah siap. Masih dalam proses perencanaan yang aman,” imbuhnya.
Sekolah Rakyat merupakan bentuk intervensi pendidikan yang diarahkan kepada anak-anak yang terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini menyasar anak-anak dari keluarga yang secara ekonomi tergolong miskin atau bahkan dalam kondisi miskin ekstrem.
Menurut data yang disampaikan Kementerian Sosial, pada tahap pertama Sekolah Rakyat telah menampung 20.000 siswa. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring peluncuran tahap kedua yang mencakup tambahan 100 titik lokasi.
Sementara itu, di Sentra Antasena Magelang sendiri, akan ada 100 siswa jenjang setara SMA yang diterima. Jumlah tersebut terdiri atas 49 siswa laki-laki dan 51 siswa perempuan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menuturkan bahwa pemerintah tidak hanya berhenti pada pembukaan 100 titik baru. Sebanyak 100 lokasi tambahan kini sedang dalam proses persiapan menyeluruh, termasuk perekrutan guru dan tenaga kependidikan.
“Ada 100 titik lagi yang kedua, juga sedang dalam proses baik itu rekrutmen murid dan guru. Insya Allah akan menyusul,” kata Saifullah Yusuf.
Tahap lanjutan ini juga akan memanfaatkan sumber daya gedung yang sudah ada. Sebanyak 122 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan serta 45 gedung milik pemerintah daerah akan dimanfaatkan sebagai lokasi belajar.
Jika berjalan sesuai target, maka total daya tampung Sekolah Rakyat dari dua gelombang mencapai 10.600 siswa. Selain itu, sebanyak 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan akan terlibat dalam operasional pembelajaran.
“Mudah-mudahan di bulan Juli kedua tahap ini bisa kita lakukan memulai proses belajar mengajar,” pungkas Saifullah.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mendukung pemerataan pendidikan dan mempersempit kesenjangan akses belajar bagi masyarakat kurang mampu, sebagai bagian dari prioritas pembangunan sumber daya manusia. []
Diyan Febriana Citra.