JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Kamis (19/6/2025). Pertemuan bilateral ini mempertegas arah baru hubungan strategis kedua negara yang semakin erat, terutama dalam bidang perdagangan, pertahanan, energi, dan kerja sama regional.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan apresiasinya atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia di organisasi BRICS. Ia juga menyoroti peningkatan hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara, yang dinilai menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya melihat banyak kemajuan dalam hubungan kita, termasuk ekonomi dan perdagangan. Terima kasih Presiden Putin atas dukungannya. Proses perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union juga berjalan sangat baik,” ujar Prabowo seperti dikutip Minggu (22/6/2025).
Presiden Putin dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Rusia terus tumbuh konsisten, khususnya di sektor perdagangan, pertanian, eksplorasi luar angkasa, energi, serta kerja sama militer dan teknis. Menurutnya, Indonesia memiliki peran strategis sebagai anggota BRICS dalam memperkuat posisi negara-negara berkembang dalam tatanan global.
Salah satu fokus utama pembicaraan adalah percepatan penyelesaian perjanjian dagang bebas Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA), yang ditargetkan dapat ditandatangani pada tahun ini setelah disepakati substansinya.
Selain itu, kedua pemimpin juga membahas kerja sama sistem pembayaran lintas negara, termasuk penerapan transaksi dengan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) dan pemanfaatan sistem pembayaran digital seperti QRIS secara langsung, tanpa perlu melalui negara ketiga.
Dalam bidang energi, Indonesia menyatakan minat untuk memperluas kerja sama, termasuk pengembangan teknologi Small Modular Reactor (SMR), serta kesepakatan teknis dalam kerangka Mutual Recognition Agreement (MRA). Sektor pertanian dan pangan juga menjadi perhatian, dengan rencana peningkatan ekspor CPO ke Rusia serta kerja sama penyediaan bahan baku pupuk, benih, dan produk daging.
Prabowo juga mengusulkan penambahan jadwal penerbangan langsung antara Moskow dan Denpasar guna mendorong sektor pariwisata. Saat ini, rute tersebut hanya tersedia tiga kali dalam seminggu. Ia berharap peningkatan frekuensi penerbangan dapat memperbesar arus kunjungan wisatawan asal Rusia ke Indonesia.
Bidang pendidikan pun turut dibahas, termasuk pengiriman lebih banyak pelajar Indonesia ke universitas-universitas di Rusia. Selain itu, kolaborasi dalam olahraga, khususnya bulutangkis, serta penguatan interaksi antarmasyarakat (people-to-people contact) menjadi agenda bersama.
Kunjungan Prabowo ke Rusia bertepatan dengan gelaran St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, yang menandai keterlibatan aktif Indonesia dalam percaturan ekonomi global. Ia hadir bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Investasi Rosan Roeslani.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum ini mencerminkan tekad Indonesia memperkuat kemitraan global, serta mengusung visi tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.[]
Putri Aulia Maharani