ALOR — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1 kembali mengguncang wilayah timur Indonesia, tepatnya di sekitar Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat pagi (04/07/2025). Peristiwa geologis ini dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui kanal informasi resminya di platform X (dahulu Twitter).
Menurut laporan BMKG, gempa terjadi pada pukul 04.25 WIB atau 06.25 WITA. Titik episenter gempa terletak di koordinat 6,87 Lintang Selatan dan 125,29 Bujur Timur, atau sekitar 178 kilometer timur laut wilayah Alor. Sumber gempa berada jauh di dalam bumi, tepatnya pada kedalaman 537 kilometer.
BMKG menyampaikan bahwa gempa dengan kedalaman lebih dari 500 kilometer seperti ini biasanya tidak memicu kerusakan permukaan maupun getaran signifikan. Oleh karena itu, hingga laporan ini diterbitkan, belum ada laporan dampak maupun kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut, termasuk dari masyarakat setempat.
“Gempa dengan kedalaman sangat dalam seperti ini tergolong jenis gempa dalam atau deep-focus earthquake. Biasanya tidak dirasakan masyarakat di permukaan karena pusatnya berada jauh dari kerak bumi,” ujar seorang analis gempa dari BMKG melalui siaran resmi.
BMKG juga menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Jenis gempa dalam umumnya terjadi karena pergeseran lempeng bumi di zona subduksi, dan bukan akibat retakan kerak bumi di permukaan.
Meskipun demikian, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa susulan, meski untuk gempa dalam, kemungkinan gempa susulan relatif kecil. Warga yang berada di wilayah pesisir maupun pegunungan diminta untuk memantau perkembangan informasi resmi yang disampaikan oleh BMKG melalui situs dan kanal digital resminya.
Sebagai edukasi kepada publik, BMKG juga menyertakan penjelasan mengenai Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang digunakan untuk mengukur dampak gempa terhadap manusia dan lingkungan. Pada skala I MMI, gempa nyaris tidak terasa kecuali oleh sedikit orang dalam kondisi sangat tenang. Pada skala II, beberapa orang mungkin merasakan getaran ringan, dan benda-benda gantung seperti lampu dapat bergoyang ringan.
BMKG mengingatkan bahwa informasi awal gempa yang dirilis bersifat sementara dan dapat diperbarui setelah analisis data lanjutan. Oleh karena itu, warga diimbau untuk tidak panik dan hanya mengacu pada informasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi. []
Diyan Febriana Citra.