JAKARTA — Pemilik situs dewasa Pornhub resmi menghentikan akses ke platformnya di Prancis sebagai bentuk penolakan terhadap regulasi baru yang mewajibkan verifikasi usia pengguna secara ketat. Keputusan tersebut diumumkan menyusul penerapan undang-undang perlindungan anak di bawah umur di dunia digital oleh pemerintah Prancis.
Aylo, perusahaan yang menaungi situs dewasa seperti Pornhub, YouPorn, dan RedTube, menyampaikan bahwa pemblokiran akses mulai berlaku pada Rabu (25/6/2025). Wakil Presiden Aylo, Alex Kekesi, menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah pihaknya gagal mencapai kesepakatan dengan otoritas Prancis mengenai sistem verifikasi usia yang tidak mengancam privasi data pengguna.
“Perusahaan kami telah mencoba selama bertahun-tahun untuk bekerja sama dengan otoritas Prancis demi merumuskan metode verifikasi usia yang aman dan tidak mengekspos data jutaan warga terhadap risiko pelanggaran privasi dan peretasan,” kata Kekesi, dikutip dari CNN, Sabtu (28/6/2025).
Sementara itu, Otoritas Regulasi Komunikasi dan Audiovisual Prancis (Arcom) menyayangkan keputusan Aylo. Dalam pernyataannya, Arcom menilai Aylo telah memilih untuk menghindari penerapan kewajiban perlindungan anak di bawah umur, meski tersedia sejumlah solusi teknis yang dapat menjamin perlindungan data pribadi pengguna.
Regulasi baru yang berlaku sejak tahun lalu mengharuskan situs dewasa menggunakan sistem verifikasi usia yang lebih ketat, termasuk kemungkinan meminta data kartu identitas atau informasi pembayaran seperti kartu kredit. Aylo menolak opsi tersebut karena dinilai membebani dan tidak menjamin keamanan data pengguna.
Menurut Kekesi, tanggung jawab verifikasi usia semestinya berada di tangan perusahaan teknologi besar seperti Apple, Google, dan Microsoft. “Masyarakat Prancis berhak mendapatkan kebijakan yang melindungi anak-anak dari akses terhadap konten dewasa, tanpa mengorbankan privasi data mereka,” tegasnya.
Data Pornhub menunjukkan bahwa Prancis merupakan negara dengan jumlah penonton terbanyak kedua setelah Amerika Serikat sepanjang tahun 2024. Hal ini menjadikan keputusan pemblokiran sebagai langkah signifikan dalam pertarungan antara kebebasan daring dan regulasi perlindungan anak.
Menteri Kesetaraan Gender Prancis, Aurore Bergé, menyambut baik pemblokiran tersebut. Dalam unggahan di media sosial X, ia menyebut keputusan Aylo sebagai kemajuan penting dalam membatasi akses anak-anak terhadap konten berbahaya. “Pornhub, YouPorn, dan RedTube menolak mematuhi hukum kami dan memilih hengkang. Bagus!” tulisnya.
Isu perlindungan anak di ranah digital kini menjadi perhatian global. Di Amerika Serikat, tercatat 19 negara bagian telah memberlakukan undang-undang serupa yang mewajibkan situs dewasa memverifikasi usia pengguna menggunakan dokumen resmi atau teknologi pengenalan wajah.
Beberapa situs dewasa besar, termasuk Pornhub, memilih memblokir akses dari wilayah tersebut ketimbang menanggung biaya verifikasi yang tinggi. Tren ini menunjukkan adanya tekanan global terhadap platform daring untuk mengambil peran lebih aktif dalam melindungi pengguna rentan.
Komisi Eropa pun turut mengambil langkah serupa. Badan eksekutif Uni Eropa tersebut pekan lalu mengumumkan penyelidikan terhadap empat situs dewasa, termasuk Pornhub, atas dugaan pelanggaran aturan perlindungan anak. Mereka juga tengah mengembangkan sistem verifikasi usia yang memungkinkan pembuktian umur pengguna tanpa harus mengungkap informasi pribadi secara langsung.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi titik temu antara upaya melindungi anak-anak dan menjaga hak atas privasi di dunia digital yang semakin kompleks.[]
Putri Aulia Maharani