Amran Mengatakan Indonesia Berpotensi Jadi Lumbung Pangan Dunia

Amran Mengatakan Indonesia Berpotensi Jadi Lumbung Pangan Dunia

JAKARTA — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan optimisme bahwa Indonesia berpeluang besar menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Keyakinan tersebut disampaikannya dalam peringatan Hari Krida Pertanian, Senin (30/6), dengan menyoroti capaian strategis pemerintah dalam mengelola cadangan dan produksi pangan nasional.

Amran menyebutkan bahwa cadangan beras pemerintah saat ini telah mencapai 4 juta ton, sebuah angka tertinggi dalam sejarah ketahanan pangan Indonesia. Ia juga menyoroti perubahan signifikan dalam mekanisme pengadaan gabah, di mana Perum Bulog untuk pertama kalinya membeli gabah langsung dari petani dalam jumlah besar, yakni sekitar 80 persen dari total pembelian.

“Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia, di mana Bulog untuk pertama kalinya dalam sejarah membeli langsung gabah, sebanyak 80 persen,” ujar Amran. Ia menambahkan, sistem baru ini memungkinkan petani menjual hasil panennya langsung ke pemerintah, tanpa perlu melalui tengkulak.

Menurutnya, kebijakan tersebut akan mendukung ketahanan pangan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. “Ke depan mimpi besar kita, mudah-mudahan ini konsisten, Indonesia pada saatnya bisa menjadi lumbung pangan dunia,” imbuhnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam kesempatan terpisah. Menurutnya, stok cadangan beras dan jagung nasional kini berada di level tertinggi sepanjang sejarah. Ia bahkan menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, melainkan menjadi salah satu negara pengekspor utama bahan pangan dunia.

“Cadangan beras dan jagung yang ada pemerintah adalah tertinggi sepanjang sejarah kita,” ucap Prabowo dalam acara peresmian proyek energi terbarukan di 15 provinsi, Kamis (26/6).

Ia juga menyoroti peningkatan produksi pangan domestik pada semester pertama 2025, yang diklaim naik 40 hingga 50 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produksi beras nasional periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 16,55 juta ton, meningkat hampir 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, proyeksi dari lembaga internasional turut menguatkan keyakinan tersebut. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memprediksi produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton, melampaui target nasional sebesar 32 juta ton.

Sementara itu, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) bahkan memperkirakan produksi beras Indonesia bisa mencapai 35,6 juta ton tahun ini—menjadi salah satu pencapaian terbesar di kawasan Asia.

Dengan ketersediaan cadangan yang melimpah dan peningkatan produksi yang konsisten, pemerintah menaruh harapan besar agar transformasi sistem pangan nasional terus dilanjutkan. Selain menjaga stabilitas harga dan pasokan di dalam negeri, langkah ini juga diarahkan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan pangan global.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional