KEBUMEN – Tradisi budaya tidak hanya mempererat nilai-nilai sosial dalam masyarakat, namun juga menjadi ruang spiritual dan refleksi atas hubungan manusia dengan alam. Di Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, pelaksanaan tradisi tahunan Merdi Desa kembali menjadi momentum penting bagi masyarakat dalam mengekspresikan rasa syukur atas limpahan hasil bumi dan laut.
Tradisi yang digelar pada Minggu (06/07/2025) ini mencakup rangkaian acara Sedekah Bumi dan Sedekah Laut, yang telah lama menjadi bagian dari identitas kultural warga pesisir selatan Kebumen. Pagi hari dimulai dengan kegiatan doa bersama dan pembacaan tahlil yang digelar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanggulangin. Tak hanya sebatas ritual, acara ini juga disertai penyaluran santunan bagi 70 anak yatim dan warga lanjut usia.
“Kegiatan ini mencerminkan kepedulian sosial yang menjadi bagian penting dari tradisi Merdi Desa,” ujar Kepala Desa Tanggulangin, Moh Kasimin.
Sorotan utama dari Merdi Desa terletak pada arak-arakan gunungan hasil bumi. Warga berbondong-bondong membawa hasil panen dan tangkapan laut yang disusun berbentuk gunungan, lalu diarak keliling desa.
Prosesi ini dilanjutkan dengan pelarungan gunungan ke laut, sebagai simbol pengembalian berkah kepada Tuhan. Doa bersama mengiringi pelarungan tersebut dengan harapan keselamatan, panen melimpah, serta tangkapan ikan yang terus berlimpah.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi wujud nyata rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen dan tangkapan laut. Kami ingin terus menjaga budaya ini sebagai bagian dari identitas desa,” ungkap Kasimin.
Menambah kekhidmatan spiritual dan suasana kegembiraan warga, acara dilanjutkan dengan pengajian dan tumpengan yang digelar di Balai Desa. Puncak hiburan rakyat pun tak ketinggalan: pentas wayang kulit oleh Ki Dalang Subur Hadi Prayitno yang menghibur masyarakat dalam dua sesi, siang dan malam.
Tradisi ini bukan hanya sekadar bentuk syukur kolektif, tetapi juga ruang edukasi bagi generasi muda untuk mengenal nilai-nilai gotong royong, spiritualitas, dan pelestarian warisan budaya.
“Tradisi Merdi Desa di Tanggulangin tak hanya menjadi sarana syukur, tetapi juga mempererat kebersamaan antarwarga serta mengenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda,” pungkas Kasimin. []
Diyan Febriana Citra.