JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero) dan Shell Indonesia terpantau stabil hingga pertengahan Juli 2025. Berdasarkan pantauan terkini, tidak terdapat perubahan harga signifikan jika dibandingkan dengan awal Juni lalu.
Untuk SPBU Pertamina yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta, harga BBM jenis Pertalite masih dibanderol Rp10.000 per liter. Sementara itu, Solar bersubsidi tetap pada harga Rp6.800 per liter.
Adapun untuk jenis BBM non-subsidi, Pertamax dijual seharga Rp12.100 per liter. Produk dengan oktan lebih tinggi, yakni Pertamax Turbo, masih dipasarkan dengan harga Rp13.050 per liter. Pertamax Green 95, bahan bakar yang mengandung campuran bioetanol, tetap dijual Rp12.800 per liter.
Sementara itu, untuk jenis diesel non-subsidi, harga Dexlite berada di angka Rp12.740 per liter dan Pertamina Dex dijual seharga Rp13.200 per liter. Seluruh harga tersebut belum mengalami penyesuaian sejak awal bulan lalu.
Di sisi lain, harga BBM di SPBU Shell Indonesia juga menunjukkan stabilitas yang serupa. Berdasarkan informasi dari laman resmi perusahaan, harga BBM jenis Shell Super dipatok Rp12.370 per liter. Produk unggulan lainnya seperti Shell V-Power ditawarkan dengan harga Rp12.840 per liter, sedangkan V-Power Nitro+ dijual seharga Rp13.070 per liter.
Untuk pengguna kendaraan diesel, harga V-Power Diesel saat ini mencapai Rp13.250 per liter. Seperti halnya Pertamina, harga produk Shell juga belum mengalami revisi sejak awal Juni 2025.
Stabilnya harga BBM di tengah berbagai dinamika global menjadi sorotan, terutama di tengah tekanan geopolitik dan fluktuasi harga minyak mentah dunia. Meskipun harga minyak internasional sempat mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir, belum ada indikasi bahwa harga BBM di dalam negeri akan disesuaikan dalam waktu dekat.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diketahui secara berkala mengevaluasi harga BBM, terutama jenis non-subsidi, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti harga minyak global, nilai tukar rupiah, serta biaya distribusi dan logistik.
Konsumen pun diimbau untuk tetap memantau pengumuman resmi dari masing-masing operator SPBU guna memperoleh informasi terbaru dan akurat terkait harga bahan bakar.[]
Putri Aulia Maharani