Resep Mi Instan Aman untuk Penderita Asam Lambung

Resep Mi Instan Aman untuk Penderita Asam Lambung

JAKARTA — Mi instan kerap menjadi pilihan makanan praktis yang digemari banyak kalangan. Namun, bagi penderita gangguan asam lambung, konsumsi mi instan sering kali dianggap berisiko karena kandungan lemak, garam (natrium), serta bahan penyedap yang tinggi. Meski demikian, dengan pemilihan bahan yang tepat serta metode memasak yang lebih sehat, mi instan masih dapat dikonsumsi tanpa memicu gejala refluks asam lambung.

Pakar gizi dan kesehatan lambung menyebutkan bahwa risiko timbulnya keluhan seperti nyeri ulu hati, mual, atau sensasi terbakar di dada akibat mi instan umumnya berkaitan dengan bahan penyerta dan cara pengolahan. Mi instan yang digoreng, dicampur bumbu instan secara utuh, serta dikonsumsi bersama bahan tambahan seperti cabai, bawang, atau tomat bisa memicu reaksi negatif pada sistem pencernaan, khususnya bagi penderita refluks gastroesofagus (GERD).

Beberapa langkah sederhana dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Pertama, pilih varian mi instan dengan kadar lemak dan natrium rendah. Saat ini, sejumlah produsen telah menyediakan alternatif mi instan sehat yang ditujukan untuk konsumen dengan kebutuhan khusus.

Kedua, disarankan untuk mengurangi penggunaan bumbu instan secara penuh. Penggunaan setengah porsi atau mengganti bumbu dengan rempah alami seperti jahe, daun bawang, atau kaldu sayuran buatan sendiri, dapat menekan risiko iritasi lambung.

Ketiga, tambahkan sayuran hijau seperti bayam, brokoli, atau wortel saat menyajikan mi. Selain meningkatkan nilai gizi, kandungan serat dari sayuran dapat membantu menetralisir asam lambung.

Keempat, hindari penambahan bahan-bahan pemicu seperti saus pedas, keju olahan, atau makanan tinggi asam. Mi juga sebaiknya dimasak hingga benar-benar lembut agar lebih mudah dicerna.

Sebagai langkah tambahan, penderita disarankan meniriskan mi setelah dimasak dan membilasnya dengan air hangat guna mengurangi kadar minyak dan bahan pengawet. Kuah yang digunakan pun sebaiknya berasal dari air rebusan baru, bukan air rebusan mi.

Selain mengatur pola makan, penderita asam lambung juga dianjurkan menerapkan gaya hidup sehat, seperti makan dalam porsi kecil namun sering, tidak langsung berbaring setelah makan, berhenti merokok, menghindari alkohol dan kafein, serta menjaga berat badan ideal. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi juga terbukti membantu mencegah asam naik ke kerongkongan saat malam hari.

Jika gejala asam lambung terus berulang meskipun pola makan telah diubah, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis guna mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang sesuai.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional