Nyai Hizbiyah Minta Kadernya di BUMD, Pramono Setuju

Nyai Hizbiyah Minta Kadernya di BUMD, Pramono Setuju

JAKARTA — Permintaan agar kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ikut terlibat dalam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta kembali mengemuka dalam momen peringatan  yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (26/07/2025). Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Nyai Hizbiyah Rochum, kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Dalam sambutannya di hadapan jamaah yang memadati Masjid Istiqlal, Pramono mengungkapkan bahwa dirinya mendapat permintaan secara pribadi dari Nyai Hizbiyah agar kader Muslimat NU dapat diberi kesempatan untuk berperan di BUMD.

“Tadi begitu hadir dengan beliau (Nyai Hizbiyah Rochim), beliau langsung bisik-bisik begini, ‘Pak Gub, bisa enggak salah satu yang dari Muslimat NU ada di BUMD?’ Kalau beliau yang minta, saya langsung jawab, ya. Benar enggak Bu?” tutur Pramono sambil tersenyum.

Pernyataan tersebut tidak hanya menunjukkan kedekatan personal antara pemimpin daerah dan organisasi perempuan NU, tetapi juga menandai pentingnya representasi ormas keagamaan dalam pengelolaan dan pengembangan kebijakan publik, khususnya melalui lembaga ekonomi daerah.

Pramono menyatakan bahwa NU merupakan organisasi besar yang telah banyak berkontribusi dalam kehidupan sosial dan keagamaan di Jakarta. Karena itu, wajar jika kader-kader NU, termasuk Muslimat, ikut ambil bagian dalam pembangunan, termasuk di ranah strategis seperti BUMD.

“Bukan BUMD diisi oleh orang NU. Kan begini, NU ini kan gede banget dan masa enggak boleh kemudian salah satu atau dua ikut di dalam pembangunan untuk BUMD di Jakarta? Bahwa nanti di mana, ya, tapi kan Muslimat NU ini gede banget,” ujar Pramono.

Selain itu, Pramono juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan dana hibah sebesar Rp 10,75 miliar kepada NU. Dalam suasana akrab, ia mengungkapkan sempat bertanya kepada Nyai Hizbiyah soal alokasi hibah tersebut.

“Bahkan beliau enggak minta pun, saya nanya, ‘Bu Nyai, itu Rp 10,75 miliar hibah kepada NU itu Ibu dapat berapa?’ Nah yang ini saya enggak cerita,” ujarnya, disambut tawa hadirin.

Ia juga menyampaikan rasa syukur atas peran penting Muslimat NU dalam menjaga stabilitas keagamaan dan kebangsaan di Jakarta. Menurutnya, relasi antara pemerintah dan tokoh-tokoh agama selama ini berlangsung harmonis dan konstruktif.

“Itu terbukti, di Jakarta saat ini relatif isu-isu tentang keagamaan, hubungan antara umara dan ulama itu berjalan dengan baik dan saya bersyukur untuk itu,” imbuhnya.

Dengan dorongan ini, ke depan, peran Muslimat NU diharapkan tidak hanya sebatas dalam bidang sosial dan pendidikan, namun juga mengambil peran aktif dalam pengelolaan ekonomi daerah melalui BUMD yang strategis. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional