JAKARTA – Suasana duka menyelimuti rumah duka di Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan, pada Sabtu (05/07/2025), seiring dengan persiapan pemakaman Abdul Rahman Saleh, mantan Jaksa Agung era Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Tokoh penting di jajaran penegak hukum tersebut menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, pada Jumat siang (04/07/2025).
Pemakaman Abdul Rahman Saleh dijadwalkan berlangsung pukul 12.00 WIB di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, dengan prosesi upacara militer sebagai penghormatan terakhir atas pengabdiannya selama ini.
Sebelum dibawa ke TMP Kalibata, prosesi serah terima jenazah dari pihak keluarga kepada institusi Kejaksaan dilakukan di rumah duka sekitar pukul 11.30 WIB. Papan informasi yang dipasang di depan rumah duka menyebutkan bahwa jenazah akan diberangkatkan segera setelah serah terima selesai.
Hingga pukul 09.45 WIB, suasana di rumah duka sudah dipenuhi para pelayat dari berbagai kalangan. Selain kerabat dan sanak keluarga, tampak pula sejumlah jaksa dan pegawai Kejaksaan yang turut hadir memberi penghormatan. Mereka datang sebagai bentuk penghargaan dan rasa kehilangan atas wafatnya tokoh yang dikenal tegas namun humanis ini.
“Jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka menuju TMP Kalibata setelah selesai prosesi serah terima jenazah,” tertulis dalam pengumuman resmi keluarga.
Tak hanya itu, dukacita juga tampak melalui deretan karangan bunga yang mengelilingi rumah duka. Beberapa karangan bunga tercatat berasal dari tokoh nasional seperti Jaksa Agung ST Burhanuddin, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Karangan bunga tersebut menjadi simbol bahwa almarhum bukan hanya sosok penting dalam dunia hukum, namun juga memiliki jejaring kuat lintas sektor.
Peti jenazah berwarna putih telah disiapkan, sementara beberapa anggota militer dari Markas Besar TNI tampak bersiaga untuk mengawal prosesi pemakaman secara militer. Ini menjadi penghormatan terakhir atas jasa-jasa Abdul Rahman Saleh dalam membangun integritas lembaga penegakan hukum di Indonesia.
Sebelum wafat, diketahui Abdul Rahman Saleh sempat menjalani perawatan intensif selama delapan hari di rumah sakit. Kondisi kesehatannya terus dipantau hingga akhirnya ia tutup usia pada usia yang belum disebutkan secara resmi.
Kepergian Abdul Rahman Saleh menjadi kehilangan mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar Kejaksaan, tetapi juga bagi bangsa yang pernah merasakan ketegasan dan ketulusannya dalam menegakkan keadilan. []
Diyan Febriana Citra.