JAKARTA – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan konglomerat asal Amerika Serikat, Ray Dalio, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/9/2025). Pertemuan ini, yang berlangsung dari pukul 11.00 WIB hingga setelah makan siang, membahas sejumlah isu strategis, termasuk program prioritas di sektor pertambangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang hadir usai pertemuan, mengungkapkan diskusi antara Prabowo dan Dalio mencakup berbagai komoditas penting. “Baik itu batu bara maupun terkait dengan timah, critical mineral, rare earth,” ujarnya kepada awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
Selain membahas sektor pertambangan, Airlangga menyebut Prabowo juga menyampaikan capaian selama 11 bulan memimpin Indonesia. Presiden menyoroti pencapaian ekonomi nasional yang relatif stabil dibandingkan dengan negara lain di dunia, serta kinerja program-program prioritas pemerintah.
Pertemuan tersebut juga menyinggung kondisi geopolitik, termasuk konflik di Timur Tengah. Selama agenda berlangsung, Prabowo mengundang Dalio untuk makan siang bersama dan memberikan tanda jasa utama sebagai bentuk penghargaan.
Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, dikenal luas sebagai pengusaha dan ahli investasi global. Melalui perusahaannya, Dalio memfokuskan diri pada pengelolaan dana lindung nilai (hedge fund) dan memberikan panduan investasi bagi investor global melalui riset harian Bridgewater Daily Observations. Namanya sempat mencuat setelah berhasil meraih keuntungan besar dari gejolak pasar saham pada 1987, dengan strategi utama berfokus pada diversifikasi dan manajemen risiko.
Sebelumnya, Dalio sempat dikaitkan dengan posisi penasihat Pengelola Investasi (BPI) Danantara, namun dikabarkan batal bergabung sebagai dewan penasihat. Menanggapi isu ini, CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan bahwa Dalio tetap berperan sebagai penasihat informal yang sukarela dan tidak digaji. “Beliau tetap menjadi pendukung setia misi Danantara Indonesia dan berperan sebagai penasihat informal bagi pimpinan Danantara maupun Presiden Prabowo,” jelasnya.
Pertemuan ini menunjukkan upaya Prabowo memperkuat koneksi dengan investor internasional, sekaligus mempromosikan sektor pertambangan Indonesia yang memiliki potensi besar, termasuk mineral kritis yang dibutuhkan untuk industri teknologi dan energi masa depan.[]
Putri Aulia Maharani