Airlangga Puji Tema “New Economic Order” di Investor Daily Summit 2025

Airlangga Puji Tema “New Economic Order” di Investor Daily Summit 2025

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, perubahan arah ekonomi dunia yang bergerak menuju sistem multipolar dan multiblok justru membuka ruang baru bagi Indonesia untuk memperkuat peran strategisnya di kancah global.

Pernyataan itu disampaikan Airlangga dalam sambutannya pada Investor Daily Summit 2025 bertema “New Economic Order” di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Kamis (09/10/2025). Ia menyebut, tema tersebut mencerminkan dinamika ekonomi dunia yang kini tengah mengalami reposisi kekuatan baru.

“Tema yang diangkat hari ini sesuai dengan arah dunia yang tengah berubah. Semoga acara ini dapat menjadi wadah untuk menemukan solusi atas berbagai tantangan nasional dan internasional,” ujar Airlangga.

Menurutnya, perubahan tatanan ekonomi global menuntut strategi kebijakan yang adaptif, terutama di tengah ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi di sejumlah kawasan. Meski demikian, Airlangga menilai Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat.

“Indonesia menjadi negara ketiga yang berhasil menyelesaikan perundingan tarif dagang dengan Amerika Serikat. Ini menunjukkan diplomasi ekonomi kita tangguh dan tetap dipercaya,” jelasnya.

Ia menambahkan, di tengah konflik yang belum reda di Timur Tengah dan Eropa Timur serta perang dagang yang masih berlangsung, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas pertumbuhan.

“Banyak lembaga internasional juga melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia. Kita harus memanfaatkan momentum ini,” tutur Airlangga.

Dalam pemaparannya, ia menyoroti capaian ekonomi nasional yang tetap solid. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir tercatat 5,12 persen, di atas rata-rata global.

“Jika dibandingkan negara G20, India tumbuh 7,8 persen, China 5,2 persen, Turki 4,8 persen, Arab Saudi 3,9 persen, dan Brasil 2,2 persen,” kata Airlangga.

Ia juga menyinggung meningkatnya optimisme pasar modal Indonesia, yang tercermin dari IHSG menembus level 8.100, rekor tertinggi sepanjang sejarah.

“Investasi semester pertama tahun ini tumbuh 13,6 persen atau mencapai Rp943 triliun, dan diperkirakan kuartal ketiga bisa menembus Rp1.400 triliun,” ujarnya.

Dari sisi makroekonomi, Airlangga menyebut cadangan devisa nasional kini mencapai Rp150 miliar, cukup untuk enam bulan impor, dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 38,8 persen, jauh lebih rendah dibanding negara besar lain.

“Jepang 237 persen, Amerika Serikat 124 persen, Inggris 96 persen, China 88 persen, dan India 82 persen,” paparnya.

Menutup sambutannya, Airlangga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat reformasi regulasi dan mempercepat perizinan investasi.

“Pemerintah terus mengimplementasikan sistem online single submission dan mulai 5 Oktober 2025 telah diterapkan revisi deregulasi PP 28 dengan service level agreement untuk perizinan,” tandasnya. []

Diyan Febriana Citra.

Nasional