Akses Baru Stasiun Tanjung Barat Dinilai Jauh dan Merepotkan

Akses Baru Stasiun Tanjung Barat Dinilai Jauh dan Merepotkan

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero), melalui Daerah Operasi 1 Jakarta, menggelar uji coba pembukaan akses baru di Stasiun Tanjung Barat yang menghubungkan stasiun dengan Apartemen Samesta Mahata. Akses baru ini mengharuskan penumpang KRL berjalan lebih jauh dibandingkan sebelumnya, yang menyebabkan keluhan dari beberapa pengguna.

Pantauan di lokasi pada Sabtu (17/05/2025), sekitar pukul 11.50 WIB, menunjukkan bahwa setelah turun dari Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), penumpang tidak dapat langsung mengakses gate masuk dan keluar stasiun. Sebaliknya, mereka harus berjalan sejauh sekitar 200 meter menuju arah Apartemen Samesta Mahata untuk masuk ke pintu gerbang stasiun.

Sebelumnya, pengguna KRL bisa langsung memasuki JPO yang terhubung dengan pintu masuk stasiun. Namun, dengan perubahan akses ini, perjalanan menuju pintu gerbang stasiun kini lebih panjang, yang memerlukan waktu lebih lama.

Berdasarkan pantauan detikcom, di sepanjang jalan akses baru terdapat lebih dari 10 papan petunjuk arah yang mengarahkan penumpang menuju gate masuk dan keluar. Papan petunjuk ini dipasang untuk membantu penumpang yang terpaksa berjalan lebih jauh. Selain itu, beberapa banner bertuliskan “Pemberitahuan Uji Coba Stasiun Baru Tanjung Barat” dan “Segera Dibangun JPO Penghubung Stasiun Tanjung Barat dengan JPO Eksisting” juga terlihat di sepanjang jalur.

Salah seorang pengguna KRL, Nia (28), mengungkapkan keluhannya mengenai jarak akses yang kini lebih jauh. “Muternya jauh banget, kalau biasanya keluar pintu bisa langsung naik JPO, sekarang mesti muter dulu,” kata Nia.

Nia menilai bahwa akses baru tersebut cukup melelahkan dan menyulitkan, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan akses cepat sebelumnya.

“Jauh sih menurutku, mesti muter dulu. Tapi buat yang nggak sering ke sini cukup terbantu sama papan penunjuk arah akses barunya ini, cuman ya tetep aja, buat aku terlalu jauh dan bikin capek jalannya,” tambahnya.

Meski ada keluhan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan evaluasi terkait waktu tempuh dan jarak yang lebih panjang ini. Mereka berjanji akan terus menyesuaikan dan memperbaiki kondisi tersebut agar lebih nyaman bagi penumpang.

Perubahan akses ini merupakan bagian dari rencana pengembangan fasilitas transportasi di kawasan tersebut. Pengguna KRL diharapkan bisa bersabar selama masa uji coba ini berlangsung, sembari menunggu pembangunan fasilitas JPO yang menghubungkan akses baru ke JPO yang lama. []

Diyan Febriana Citra.

Hotnews Nasional