BOGOR – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menarik perhatian publik dengan kebijakan yang tidak biasa. Alih-alih menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk perjalanan dinas, ia justru memilih mengalihkan sebagian besar dana tersebut untuk program asuransi bagi para pengemudi ojek online (ojol).
Selama tujuh bulan menjabat, Dedi mengaku hanya menggunakan Rp74 juta untuk perjalanan dinas. Jumlah itu setara dengan sekitar 10 persen dari total anggaran perjalanan yang disediakan. “Selama tujuh bulan keliling Jawa Barat, saya baru abrek-abreg Rp74 juta. Itu pun tiap hari keliling, Jawa Barat kan sudah saya datangi semua,” kata Dedi dalam unggahan di kanal YouTube pribadinya.
Dedi menegaskan bahwa banyak pengeluaran selama kunjungan kerja ia tanggung sendiri. Termasuk biaya transportasi udara yang kerap ia bayar dari kantong pribadi. “Sewa pesawat saya bayar sendiri. Murah kok, dekat juga. Jadi nggak harus pakai anggaran,” tambahnya.
Dalam rapat bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, terungkap bahwa sisa anggaran perjalanan dinas Gubernur masih sebesar Rp625 juta. Mendengar laporan tersebut, Dedi langsung memberi instruksi untuk hanya menggunakan Rp25 juta tambahan hingga akhir tahun. “Ya sudah, kasih saya Rp25 juta saja. Itu cukup buat perjalanan sampai Desember,” ujarnya.
Tanpa ragu, ia kemudian meminta agar sisa Rp600 juta dialihkan untuk perlindungan asuransi bagi para driver ojol. “Yang Rp600 juta itu kita geser. Untuk anak-anak ojol. Mereka ini kan butuh perlindungan,” tegasnya.
Instruksi Dedi segera dicatat oleh Kepala Bappeda beserta jajaran Pemprov Jabar yang hadir dalam rapat. Kebijakan ini mendapat sorotan karena dinilai memperlihatkan konsistensi sikap sederhana Dedi sejak ia masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Langkah pengalihan anggaran tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi ribuan pengemudi ojol di Jawa Barat yang setiap hari menghadapi risiko di jalanan. Dengan adanya asuransi, para pengemudi ojol akan memiliki jaminan perlindungan jika terjadi kecelakaan atau musibah lain saat bekerja.
Kebijakan ini sekaligus mempertegas komitmen Dedi dalam menggunakan anggaran pemerintah secara lebih efisien dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.[]
Putri Aulia Maharani