Anwar Ibrahim Rombak Kabinet, Delapan Menteri Diganti

Anwar Ibrahim Rombak Kabinet, Delapan Menteri Diganti

Bagikan:

KUALA LUMPUR – Langkah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan perombakan kabinet dengan mengganti delapan posisi menteri pada Selasa (16/12/2025) menandai fase baru dalam perjalanan pemerintahan koalisi yang ia pimpin. Reshuffle tersebut tidak hanya dimaknai sebagai upaya penyegaran kinerja birokrasi, tetapi juga dibaca sebagai langkah strategis untuk memperkuat fondasi politik pemerintahan menghadapi tantangan jangka menengah, termasuk Pemilihan Umum ke-16 yang dijadwalkan berlangsung pada 2028.

Dalam pernyataan resminya, Anwar menegaskan bahwa perombakan kabinet dilakukan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan kebijakan publik. Fokus utama, menurut Anwar, tetap diarahkan pada kesejahteraan rakyat dan percepatan agenda reformasi yang selama ini menjadi janji utama pemerintahannya. Namun, di balik tujuan normatif tersebut, dinamika politik turut menjadi latar yang tidak terpisahkan.

Sejumlah analis politik menilai reshuffle kali ini memiliki bobot politis yang signifikan. Skala perombakan yang cukup besar dinilai sebagai sinyal bahwa Anwar ingin memastikan koalisi Pakatan Harapan dan mitra-mitranya tetap solid setelah berbagai tekanan politik yang muncul dalam beberapa waktu terakhir. Kekalahan koalisi pendukung pemerintah dalam pemilu negara bagian Sabah menjadi salah satu faktor penting yang memicu kebutuhan konsolidasi lebih dini.

Pengamat juga menilai, perombakan kabinet ini berpotensi menjadi reshuffle terakhir sebelum Malaysia memasuki fase politik yang lebih panas menjelang Pemilu 2028. Dengan sisa waktu pemerintahan yang relatif terbatas, Anwar dinilai ingin membentuk tim kerja yang lebih stabil, minim gejolak internal, serta mampu menunjukkan kinerja nyata kepada publik.

Delapan kementerian yang mengalami pergantian diisi oleh figur-figur yang dianggap memiliki pengalaman dan basis politik kuat. Johari Ghani dipercaya memimpin Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri, sementara posisi Menteri Perekonomian kini diemban Akmal Nasrullah Mohd Nasir. Di sektor ketenagakerjaan, Anwar menunjuk R Ramanan sebagai Menteri Sumber Daya Manusia. Selain itu, Mohammed Taufiq Johari dipercaya memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga, sedangkan Hannah Yeoh mengisi posisi Menteri di Departemen Perdana Menteri untuk Wilayah Federal.

Sebagian perubahan kabinet juga dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh menteri sebelumnya. Rafizi Ramli dan Nazmi Nik Ahmad mengundurkan diri pada Mei lalu setelah partai mereka mengalami kekalahan dalam pemilu sela. Sementara itu, Ewon Benedick menyatakan mundur pada November menyusul perbedaan sikap terkait putusan Pengadilan Tinggi Kota Kinabalu mengenai hak Sabah atas 40 persen pendapatan federal bersih. Posisi Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri sendiri telah kosong sejak awal Desember, setelah berakhirnya masa jabatan senator Zafrul Abdul Aziz.

Langkah reshuffle ini bukan yang pertama dilakukan Anwar sejak menjabat sebagai perdana menteri. Pada Desember 2023, perombakan besar juga dilakukan di tengah menurunnya tingkat kepuasan publik akibat tekanan ekonomi, inflasi, serta lambannya realisasi sejumlah agenda reformasi. Dengan komposisi kabinet saat ini yang berjumlah 35 menteri dan 30 wakil menteri dari berbagai latar belakang politik, menjaga keseimbangan dan stabilitas koalisi menjadi tantangan utama pemerintahan Anwar ke depan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Internasional