Apakah Jalan Kaki Olahraga? Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki Olahraga? Penjelasan Ahli

JAKARTA – Jalan kaki kerap dianggap sebagai aktivitas fisik ringan yang bisa dilakukan siapa saja. Namun, apakah kegiatan ini termasuk olahraga? Pertanyaan tersebut memicu perdebatan dan mendapat penjelasan dari para ahli.

Menurut dr. Maria Lestari, dokter spesialis kedokteran olahraga, jalan kaki memang bisa digolongkan ke dalam aktivitas fisik atau olahraga, tergantung pada intensitas dan tujuannya.

> “Jadi, kita harus tahu dulu. Kalau berjalan kaki ke warung depan, misalnya, itu kan aktivitas fisik. Tapi, kalau mau disebut exercise ya harus ada tujuannya, jadi terukur,” ujar Maria.

Senada dengan itu, dr. Grace Joselini Corlesa, dokter spesialis olahraga lainnya, menyatakan bahwa frekuensi juga menentukan apakah jalan kaki bisa dikategorikan sebagai olahraga.

> “Kalau jalan kaki bertujuan untuk menyehatkan diri, nah itu sudah mulai masuk ke latihan fisik. Artinya gimana? Jalannya ada frekuensinya, misalnya tiap hari atau tiga kali sehari gitu,” ucap Grace.

Jalan Kaki sebagai Olahraga: Murah, Mudah, dan Menyehatkan

Menjadikan jalan kaki sebagai olahraga tidak memerlukan biaya besar. Cukup dengan sepasang sepatu yang nyaman, seseorang dapat memulai aktivitas ini kapan saja dan di mana saja.

Lembaga Harvard Health Publishing mencatat sejumlah manfaat kesehatan dari jalan kaki secara rutin berdasarkan berbagai studi ilmiah. Beberapa manfaat itu antara lain:

1. Mengurangi efek genetik terhadap kegemukan

Dalam riset yang melibatkan lebih dari 12.000 partisipan, berjalan cepat selama sekitar satu jam per hari terbukti mampu menurunkan pengaruh gen penyebab obesitas hingga 50 persen.

2. Mengurangi keinginan makan makanan manis

Studi dari University of Exeter menemukan bahwa berjalan kaki selama 15 menit dapat menekan dorongan untuk mengonsumsi camilan manis, terutama saat menghadapi stres emosional.

3. Menurunkan risiko kanker payudara

Riset oleh American Cancer Society menunjukkan bahwa perempuan yang berjalan kaki selama tujuh jam atau lebih dalam seminggu memiliki risiko terkena kanker payudara 14 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang berjalan kurang dari tiga jam.

4. Meredakan nyeri sendi dan mencegah arthritis

Berjalan sejauh 8–9 kilometer per minggu membantu melumasi sendi serta memperkuat otot penyangga di lutut dan pinggul. Hal ini berkontribusi dalam mencegah arthritis sejak dini.

5. Meningkatkan daya tahan tubuh

Penelitian terhadap lebih dari 1.000 orang menunjukkan bahwa mereka yang rutin berjalan kaki 20 menit sehari, lima hari dalam seminggu, memiliki kemungkinan 43 persen lebih rendah untuk jatuh sakit. Jika pun terserang penyakit, gejala yang dialami cenderung lebih ringan dan lebih cepat sembuh.

Dengan melakukan jalan kaki sebanyak 6.000 hingga 10.000 langkah per hari, seseorang dapat memperoleh beragam manfaat kesehatan secara menyeluruh.

Melihat banyaknya manfaat tersebut, para ahli mendorong masyarakat untuk menjadikan jalan kaki sebagai bagian dari gaya hidup aktif. Jalan kaki bukan sekadar aktivitas ringan, melainkan bentuk olahraga yang efektif, terjangkau, dan cocok dilakukan oleh semua kalangan.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional