JEDDAH – Pemerintah Arab Saudi terus memperluas kemudahan bagi umat Muslim yang ingin menunaikan ibadah umrah. Dalam kebijakan terbaru, Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa pemegang semua jenis visa kini dapat melaksanakan ibadah umrah selama berada di wilayah kerajaan, tanpa perlu mengajukan izin khusus lainnya.
Kebijakan tersebut diumumkan pada Minggu (05/10/2025) dan menjadi bagian dari upaya menyederhanakan prosedur pelaksanaan umrah sekaligus memperluas akses terhadap layanan keagamaan. Langkah ini sejalan dengan Visi Saudi 2030, yang menempatkan peningkatan pelayanan jamaah haji dan umrah sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional.
Kementerian menjelaskan bahwa kebijakan ini mencakup berbagai kategori visa, mulai dari visa kunjungan pribadi dan keluarga, visa turis elektronik, visa transit, hingga visa kerja. Dengan demikian, siapa pun yang telah memasuki Arab Saudi dengan izin resmi dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk beribadah di Tanah Suci.
Kebijakan ini sekaligus menunjukkan komitmen berkelanjutan kerajaan dalam memfasilitasi kedatangan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia. Pemerintah bertekad menciptakan pengalaman ibadah yang lebih mudah, aman, dan penuh ketenangan spiritual bagi setiap jamaah.
Sebagai bagian dari langkah modernisasi layanan, Kementerian Haji dan Umrah juga memperkenalkan platform digital “Nusuk Umrah”. Aplikasi ini memungkinkan calon jamaah mengatur seluruh keperluan umrah secara daring mulai dari memilih paket perjalanan, menentukan jadwal ibadah, hingga mengurus izin masuk ke Masjidil Haram.
Platform terintegrasi ini dirancang agar pengguna dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan umrah sesuai kebutuhan pribadi dan ketersediaan jadwal. Melalui inovasi digital tersebut, Arab Saudi berharap dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelayanan ibadah, sekaligus mendukung ekosistem pariwisata religi yang lebih inklusif.
Kementerian menegaskan, semua kemudahan ini merupakan bentuk perhatian khusus dari Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota, yang berkomitmen memperluas kesempatan umat Islam untuk berziarah ke Makkah dan Madinah.
Dengan kebijakan ini, Arab Saudi memperkuat posisinya sebagai pusat spiritual dunia Islam sekaligus menunjukkan bahwa transformasi digital dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai keagamaan. Pemerintah berharap, reformasi tersebut tidak hanya memperlancar arus jamaah, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan dan pengalaman spiritual bagi seluruh umat Muslim. []
Diyan Febriana Citra.