Ardito Wijaya Tiba di KPK, Diduga Terlibat Suap Proyek

Ardito Wijaya Tiba di KPK, Diduga Terlibat Suap Proyek

Bagikan:

JAKARTA — Suasana di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025) malam, mendadak menjadi pusat perhatian setelah kedatangan Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya. Kepala daerah tersebut termasuk dalam jajaran pihak yang diamankan melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.

Ardito tiba di kantor KPK sekitar pukul 20.15 WIB. Ia mengenakan jaket loreng berwarna biru serta topi putih yang menutupi sebagian kepalanya. Dengan wajah cukup tenang, ia menenteng tas jinjing di tangan kirinya dan menarik koper biru di tangan kanannya. Ketika ditanya mengenai kondisinya oleh awak media, Ardito hanya memberikan jawaban singkat. “Alhamdulillah sehat,” ucapnya sambil terus berjalan memasuki area gedung.

Isu bahwa Ardito sempat melarikan diri sebelumnya mencuat di berbagai platform media. Namun, ia membantah kabar tersebut ketika dikonfirmasi sesaat sebelum memasuki ruang pemeriksaan. “Di rumah aja,” katanya, menegaskan bahwa ia tidak pergi ke mana-mana sejak munculnya operasi KPK tersebut.

Setibanya di Gedung Merah Putih, tim penyidik segera menggiring Bupati Lampung Tengah itu ke ruang pemeriksaan. Hingga saat ini, KPK belum merilis secara lengkap konstruksi perkara dari operasi tangkap tangan tersebut. Namun, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto memberikan sedikit gambaran mengenai dugaan kasus yang melibatkan Ardito. “Suap proyek,” ujarnya singkat ketika dikonfirmasi wartawan.

Sebagaimana prosedur OTT, KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum Ardito dan para pihak lain yang turut diamankan. Penetapan status tersebut nantinya akan menentukan apakah mereka akan segera ditetapkan sebagai tersangka atau dilepas apabila tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup.

Ardito Wijaya sendiri merupakan Bupati Lampung Tengah periode 2025–2030. Ia memenangi Pilkada Lampung Tengah bersama pasangannya, I Komang Suheri, di bawah dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelum menjabat sebagai bupati, Ardito pernah menduduki posisi Wakil Bupati Lampung Tengah untuk periode 2021–2025 berpasangan dengan Musa Ahmad.

Secara politik, perjalanan Ardito pun cukup menarik perhatian. Ia dikenal sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebelum kemudian dikabarkan mulai merapat ke Partai Golkar. Meski demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi mengenai perpindahan tersebut, baik dari Ardito maupun dari pihak Golkar.

Kehadiran Ardito di KPK menambah daftar panjang kepala daerah yang tersangkut kasus dugaan suap proyek. Publik kini menantikan kejelasan status hukumnya dan konstruksi perkara yang tengah didalami oleh tim penyidik lembaga antikorupsi tersebut. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Kasus Nasional